Oleh : Ahmad Sastra
Wabah corona menyapa
Semua hilang, manusia diam
Dunia sunyi, tak berdaya
Ribuan nyawa melayang
#
Deru mesin pabrik membisu
Pusat belanja dan hiburan lengang
Jalan-jalan tak ada lalu lalang
Tempat ibadah nyaris tak ada yang datang
#
Kini bising manusia jauh berkurang
Polusi udara perlahan menghilang
Hewan keluar sarang tak lagi terancam
Sebab kini manusia terkurung dalam rumahnya
#
Apalah arti tahta kuasa dunia
Apalah makna tumpukan harta
Sebagaimana namrud pernah membanggakannya
Jika pada akhirnya nyamuk ‘menjemput’ ajalnya
#
Pada akhirnya semua mesti kembali kepadaNya
Betapa lemahnya manusia, meski dirinya raja
Apalagi rakyat jelata dan kaum papa
Ternyata, harta dan tahta tak mampu membeli nyawa
#
Satu persatu pemimpin dunia disapa corona
Satu persatu manusia tumbang karenanya
Menyasar siapa saja yang dikehendakiNya
Di mana dan kapan saja tak pandang rupa
#
Maka, bertobat dan merunduklah kepadaNya
Hilangkan watak sombong dan durjana
Hilangkan watak zolim dan cinta dunia
Kebinasaan Fir’aun dan Namrud cukuplah jadi hikmah berharga
#
Bermunajatlah kepadaNya
Sebagaimana alam semesta
Sebagaimana hewan dan tumbuhan
Sebagaimana para malaikat yang mulia
#
Tobat dan merunduklah kepada-Nya
Agar badai corona segera berlalu
Kita kembali bisa saling menyapa
Dengan membawa iman dan taqwa
Semoga Ramadhan tahun ini kita bisa menikmatinya
(KotaHujan,27/03/20 : 07.35 WIB)