Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan saat Ziarah Makam Rasulullah

Foto: Radar Tegal
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



MADINAH, hajinews.id-Mengunjungi makam Rasululullah SAW sangatlah utama. Tak terkecuali bagi jamaah haji atau umrah. Dalam konteks ibadah haji, kunjungan ke sana tidak termasuk di dalam rukun atau kewajiban haji. Kegiatan ini bersifat dianjurkan.

Akan sangat disayangkan apabila sudah sampai ke tanah suci, tetapi jamaah haji tidak sempat mengunjungi makam pembawa ajaran Islam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pakar ilmu Alquran, Prof Quraish Shihab, dalam buku Haji dan Umrah menulis, ulama menyarankan jamaah haji dalam kondisi suci ketika mengunjungi Rasulullah. Mereka harus dalam kondisi rendah hati ketika memasuki Masjid Nabawi.

Quraish menegaskan, ketika memasuki masjid tersebut, bayangkanlah Rasulullah hidup menyambut para jamaah haji. Sebab, jangankan Rasulullah, para syuhada tetaplah hidup di mata Allah.

Oleh karena itu, dia mengimbau untuk masuk masjid dengan penuh rasa hormat. Jamaah dapat mengucapkan salam sambil membaca shalawat dan memohon ampunan Allah (istighfar).

Rasulullah bersabda, jika ada yang mengucapkan salam kepadanya, maka Allah akan mengembalikan ruh dan jasadnya agar Rasulullah dapat menjawab salam itu.

Dalam Alquran surat Ali Imran (169) Allah berfirman, “Janganlah kalian mengira orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Mereka itu hidup di sisi Tuhan dengan mendapatkan rezeki.”

Jamaah dianjurkan untuk mencapai Raudhah. Ini adalah tempat antara mimbar dan rumah Rasulullah. Kata itu berarti ‘taman’. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis, “Antara rumah dan mimbarku adalah taman di antara sekian taman surga.”

Jika berhasil mencapai Raudhah, jamaah dianjurkan mendirikan salat sunah Tahiyatul Masjid. Jika tak memungkinkan di Raudhah, jamaah bisa salat di area mana pun selama masih di Masjid Nabawi.

Jamaah dapat memanfaatkan waktu untuk berdoa selama berada di Raudhah. Akan lebih baik bila kesempatan ini dimanfaatkan untuk memohon ampunan atas dosa yang sudah dilakukan diri sendiri dan keluarga.

Setelah salat, jamaah dapat berdiri mengunjungi makam Rasulullah. Mengunjungi Rasulullah bermanfaat untuk merenungkan perjuangan mendakwahkan Islam di dunia.

Rasulullah berani mendakwahkan tauhid di saat masyarakat ketika itu sudah terbiasa menyembah berhala dan hidup dalam kemungkaran.

Renungan ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan bahwa Islam adalah agama yang diridhai Allah. Jamaah haji diharapkan dapat menjaga sikap dan perilakunya ketika kembali dari Tanah Suci. Mereka kemudian mengabdi kepada masyarakat sekitar, sambil mendakwahkan Islam.(wh/ihram)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar