Oleh: Ali Murtadlo
Dirut Kabar Gembira Indonesia (KGI)
Jujur! Perkara yang dianggap sepele tapi efeknya sangat tidak sepele. Sulitnya luar biasa. Dampaknya lebih luar biasa. Berkali-kali. Tidak kapok-kapok. Korbannya selalu mereka; dokter dan paramedis. Sampai harus dikarantina minimal 14 hari. Jika positif, bakal lebih lama lagi.
Yang paling mutakhir terjadi di Kaltim. Bocah 8 tahun meninggal di RSUD Bontang karena Covid tiga hari lalu. Sebelumnya, sejak 6 April, dia dirawat di Rumah Sakit Islam Bontang. Sayangnya, sang ayah, tidak bercerita jika baru datang dari Jakarta. Itulah konfirmasi Kadis Kesehatan kota Bontang Bahaudin.
Karena sebelumnya dirawat di sana, RSIB langsung menutup sejumlah poli dan praktik untuk pasien agar bisa mensterilkan RS. Dokter, paramedis dan petugas administrasinya pun harus diisolasi. Sudah di mana-mana kekurangan RS, yang ini malah harus sementara ditutup karena sterilisasi. Sudah di mana-mana kekurangan tenaga medis, yang ini malah harus dikarantina.
Untuk urusan kejujuran, agama sebetulnya terbilang “cerewet”. Maksud saya menegaskan berulangkali. Baik Quran maupun Hadis. “Waquulu qowlan sadiida. Ngomonglah dengan perkataan yang benar.” (QS Al Ahzab 70). Rasululloh SAW pun bersabda: hendaklah kamu jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan hindari dusta, karena kedustaan menuntunmu kepada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka (HR Muslim).
Bulan suci sekarang ini, mari kita berlatih punya great habit kejujuran. Membiasakan dari hal-hal sangat sepele dulu. Misalnya, saat ditanya sudah di mana? Ayo kita biasa menjawab di mana? OTW. Kenyataannya? (Maaf) masih di WC. Na’udzubillah.