Ramadan, Covid, dan Great Habit:  Jujur atau Semua Dokter Diisolasi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Ali Murtadlo

Dirut Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

 

Jujur! Perkara yang dianggap sepele tapi efeknya sangat tidak sepele. Sulitnya luar biasa. Dampaknya lebih luar biasa. Berkali-kali. Tidak kapok-kapok. Korbannya selalu mereka; dokter dan paramedis. Sampai harus dikarantina minimal 14 hari. Jika positif, bakal lebih lama lagi.

Yang paling mutakhir terjadi di Kaltim. Bocah 8 tahun meninggal di RSUD Bontang karena Covid tiga hari lalu. Sebelumnya, sejak 6 April, dia dirawat di Rumah Sakit Islam Bontang. Sayangnya, sang ayah, tidak bercerita jika baru datang dari Jakarta. Itulah konfirmasi Kadis Kesehatan kota Bontang Bahaudin.

Karena sebelumnya dirawat di sana, RSIB langsung menutup sejumlah poli dan praktik untuk pasien agar bisa mensterilkan RS. Dokter, paramedis dan petugas administrasinya pun harus diisolasi. Sudah di mana-mana kekurangan RS, yang ini malah harus sementara ditutup karena sterilisasi.  Sudah di mana-mana kekurangan tenaga medis, yang ini malah harus dikarantina.

Untuk  urusan kejujuran, agama sebetulnya terbilang “cerewet”. Maksud saya menegaskan berulangkali.  Baik Quran maupun Hadis. “Waquulu qowlan sadiida. Ngomonglah dengan perkataan yang benar.” (QS Al Ahzab 70). Rasululloh SAW pun bersabda: hendaklah kamu jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan hindari dusta, karena kedustaan menuntunmu kepada kejahatan, dan kejahatan  menuntunmu ke neraka (HR Muslim).

Bulan suci sekarang ini, mari kita berlatih punya great habit kejujuran. Membiasakan dari hal-hal sangat sepele dulu. Misalnya, saat ditanya sudah di mana? Ayo kita biasa menjawab di mana? OTW. Kenyataannya? (Maaf) masih di WC. Na’udzubillah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *