Mengenang Ramadan di Wuhan China

Muslim Wuhan China (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id- Wuhan adalah kota paling terkenal di dunia saat ini karena virus corona diduga berasal dari sana. Kota itu pertama kali melakukan lokcdown alias penutupan total. Ratusan mahasiswa dari Indonesia juga dipulangkan dan sempat dikarantina sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Mengenang Ramadan tahun lalu, betapa indahnya mahasiswa di Wuhan bisa bergabung bersilaturahmi dengan penduduk setempat sebelum puasa tiba. Seperti diceritakan Nur Musyafak, mahasiswa Indonesia di Central China Normal University Wuhan, mereka bersilaturahmi dengan imam dan pengurus Masjid Qiyijie, salah satu masjid yang ada di Kota Wuhan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mereka disambut antusias oleh imam dan pengurus masjid. Dilanjutkan dengan Salat Jumat yang jamaahnya hingga meluber ke jalan. Setelah Salat Jumat mereka langsung mengadakan pertemuan dan diskusi bersama dengan mereka.

Hasil dari bincang-bincang santai dengan Imam Wang, mahasiswa Indonesia yang ada di Wuhan mendapatkan pemahaman tentang budaya Muslim yang ada di Wuhan dalam menjalankan ibadah puasanya. Salah satunya yakni para pengurus Masjid Qiyijie menyediakan buka puasa bersama untuk semua Muslim di kota Wuhan.

Biasanya buka puasa diawali dengan minum segelas teh dan makanan ringan seperti buah-buahan dan sebagainya, kemudian dilanjutkan dengan Salat Maghrib bersama, dan buka bersama sambil lalu menunggu masuknya waktu Isya untuk melakukan salat berjamaah dan melakukan Salat Tarawih.

Imam masjid yang dipanggil Imam Wang (Wang Ahong) berharap di bulan Ramadan semoga bisa bersama-sama menjalankan ibadah puasa dengan kegembiraan dan bersungguh-sungguh, dan memperbanyak melakukan sesuatu yang bermanfaat. Ia juga menambahkan, kegiatan seperti ini sebagai jembatan untuk menjadikan Tiongkok dan Indonesia menjadi dua negara yang memiliki kerjasama yang baik di beberapa bidang.

Tapi itu dulu, sebelum ada wabah Corona. Saat ini, tahun 2020, Wuhan berbeda dengan sebelumnya.

Silaturahmi mahasiswa Indonesia di Wuhan bersilaturahmi dengan pengurus masjid Qiyiji,Wuhan, China 2019 (dok)

Sekarang berbeda sekali. Seperti diberitakan Antara (19/4/2020), Puasa Ramadan 1441 H di China dimulai pada Jumat, 24 April 2020, sementara semua kegiatan peribadatan di masjid masih ditangguhkan sementara demi menghindari meluasnya wabah COVID-19.

Asosiasi Islam China (CIA) juga memutuskan puasa Ramadan berakhir pada tanggal 23 Mei atau genap 30 hari.

Tanggal 24 Mei merupakan Hari Raya Idul Fitri, demikian pengumuman CIA yang diperoleh ANTARA, Minggu (19/4/2020).

Penetapan awal dan akhir bulan Ramadan tersebut berdasarkan kalender Islam yang disesuaikan dengan kalender pendidikan setempat.

Dalam pengumuman tersebut juga dicantumkan masih berlakunya penangguhan sementara kegiatan keagamaan kolektif.

Wuhan memang masih prihatin. Berbagai kegiatan masyarakat yang melibatkan orang banyak, seperti perayaan dan kegiatan keagamaan di beberapa provinsi dan kota setingkat provinsi di China ditangguhkan. Penangguhan dilakukan sejak 24 Januari atau sehari setelah Kota Wuhan ditutup total (lockdown), sebagai upaya pengendalian wabah COVID-19 yang bermula dari Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei. (fur/dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *