JAKARTA, hajinews.id – Pengusaha nasional Sandiaga Uno meminta para pejabat memakai akal sehat dalam menangani pandemi virus Corona atau Covid-19 di Tanah Air.
Sandiaga menegaskan pandemi Covid-19 harus diatasi lebih dahulu dan fokusnya pandemi ini bakal jauh lebih panjang dan lebih dalam. “Jadi kalau kita bicara politik, sumber daya ekonomi itu harus diselesaikan dulu dari segi kesehatan,” ujar Sandiaga di Jakarta, Senin malam (27/4/2020).
Sandiaga menyatakan, turbulensi global yang terjadi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dampak dari wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan, China, itu jauh lebih pelik jika dibandingkan dengan wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) pada 2003 ataupun krisis moneter pada 2008 lalu.
Sandiaga menjelaskan salah satu dampak buruk yang sudah bisa dirasakan saat ini adalah naiknya inflasi dan harga-harga keburuhan pokok serta jebolnya penjualan retail. “Industri manufaktur, kegiatan dunia usaha, dan cadangan devisa juga (terkena dampaknya),” ungkap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Oleh karena itu, sambung Sandiaga, untuk menyelamatkan sektor ekonomi Indonesia, maka para pejabat yang ada di posisi pengambilan keputusan harus memprioritaskan masalah kesehatan. “Saya melihat akal sehatnya, dahulukan kemanusiaannya,” tegasnya.
Menurut Sandiaga salah satunya dengan mengupayakan perlindungan bagi dokter ataupun tenaga kesehatan yang menangani pasien Corona. “Kalau ada dokter atau tenaga kesehatan yang tidak dapat APD (alat pelindung diri). Itu yang kita dahulukan. Akal sehat ini bisa digunakan untuk para pejabat publik dalam mengambil keputusan,” tegas Sandiaga.
Sementara itu berdasarkan pencatatan data sejak Selasa (28/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (29/4/2020) pukul 12.00 WIB, pasien positif Covid-19 bertambah 260 orang menjadi 9.771 kasus dan terjadi 11 kematian sehingga total pasien meninggal 784 orang,
Sebelumnya pada Selasa (28/4), tercatat 9.511 kasus positif Covid-19, 1.254 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 773 orang meninggal dunia. (rah/berbagai sumber)