Hikmah Puasa Ramadhan Buat yang Belum Menikah

Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID-Hikmah  puasa ramadhan teah beberapa kali diungkap namun ada satu hal yang belum disinggung, yakni hikmah puasa bagi pemuda atau pemudi yang masih lajang alias belum menikah. Namun sebelumnya ingatlah firman Allah berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٨٣)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqoroh : 183)

Jadi yang pertama hikmah puasa adalah: menjadi orang yang bertaqwa. Dalam ayat yang mulia ini, Allah ta’ala menjelaskan salah satu hikmah dan tujuan berpuasa adalah agar kita semua menjadi orang-orang yang bertakwa !

Dengan berpuasa kita dididik dan dibiasakan untuk terus menerus melakukan amal-amal ketaatan kepada Allah sepanjang waktu kita.

Kita juga dilatih untuk menjauhi dosa-dosa dan semua hal yang bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahala puasa.

Hal inilah yang akan menyucikan jiwa kita dari semua kotorannya.

Dengan puasa, kita juga bisa menyucikan tubuh dari kotoran-kotoran yang ada di dalamnya (yakni untuk menjaga kesehatan badan kita).

Dan dengan berpuasa pula kita akan berusaha menjauhi akhlak yang rendah dan hina.

Bahkan dengan berpuasa, akan mempersempit jalan-jalan setan, yang akan berusaha untuk menggoda dan menyesatkan kita.

Karena itulah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَـرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَـرْجِ. وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mempunyai kemampuan (untuk menikah), maka hendaklah dia menikah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan.

Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, *sebab puasa itu akan menjadi perisai baginya (dari syahwat yang jelek).”  [HR. *Al-Bukhari*]

Perhatikanlah hadits yang mulia ini. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyuruh para pemuda yang telah mempunyai kemampuan, untuk segera menikah !

Jika belum mempunyai kemampuan, disuruh untuk memperbanyak berpuasa sunnah !

Mengapa ? Ya, karena dengan berpuasa, akan melemahkan keinginan untuk berbuat jelek, menjaga diri dari hawa nafsu yang jelek, dan jauh dari akhlak yang rendah dan hina.

Hal itu karena, dengan sebab banyak berpuasa sunnah, akan mempersempit ruang gerak syaithan yang akan masuk ke dalam tubuh kita melalui aliran darah kita !

Kedua : Disebutkan dalam hadis yang shahih, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman (dalam hadits Qudsi) :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ . وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Setiap amal anak Adam (manusia) adalah untuknya, kecuali puasa. Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai (dari perbuatan maksiat dan dosa, dan perisai dari api neraka, edt.).

Apabila salah seorang dari kalian berpuasa, maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi, maka katakanlah : “Sesungguhnya saya sedang berpuasa.”

Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau minyak misk/kasturi.

Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yang mana dia bergembira dengannya, (yaitu) ketika berbuka, dia bergembira dengan berbukanya itu, dan ketika bertemu Allah (nanti di akhirat), dia bergembira karena puasanya itu.“ (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Di dalam hadits Qudsi yang mulia ini, terkandung banyak sekali keutamaan ibadah puasa. Dan satu hadits ini saja, sudah cukup banyak keutamaannya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan tersebut !

Ketiga : Bagi orang-orang yang berpuasa, disediakan untuk mereka pintu khusus untuk masuk ke dalam surga, yang bernama pintu Ar-Royyan.

Disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyan. Pada hari kiamat, orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka.

Dikatakan kepada mereka : “Di mana orang-orang yang berpuasa?” Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri, dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup, dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.”  HR. Bukhari dan Muslim.

Subhanallah ! Ini adalah keistimewan yang Alloh ta’ala berikan kepada orang-orang yang ahli berpuasa, baik yang wajibnya maupun yang sunahnya !

Semoga kita semua pun termasuk dalam golongan mereka ini !

Keempat : Orang yang berpuasa dengan ikhlas karena Allah, dan hanya mengharapkan pahala kepada-Nya, maka Allah ta’ala akan mengampuni dosa-dosa mereka !

Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni (oleh Alloh).” HR. Bukhari dan Muslim

Makna : “Karena iman”, yaitu mengimani wajibnya perintah puasa Ramadhan tersebut. Sedangkan makna : “Ihtisab”, yaitu mengharap pahala hanya kepada Allah ta’ala dengan amalan puasanya tersebut!

Demikian di antara keutamaan-keutamaan ibadah puasa Romadhon yang bisa kami sampaikan dalam kesempatan ini.

(sumber Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby/gwa/fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *