Mengenal Perkembangan Islam di Rusia

Komunitas muslim Rusia (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Bagi sebagian orang Indonesia, Rusia mungkin saja masih lebih identik sebagai negara berpaham komunis, yang selama ini melekat padanya stigma anti agama. Tapi siapa sangka bahwa Islam ternyata adalah agama dengan jumlah penganut terbesar kedua di Rusia? Bahkan sejak berabad-abad silam, kaum Muslim telah hidup berdampingan secara damai dengan para pemeluk Ortodoks. Namun, beberapa dekade terakhir masyarakat Rusia mulai curiga terhadap Muslim menyusul maraknya aksi terorisme dan gangguan keamanan dalam negeri.

Kalangan Muslim kerap mengingatkan agar aksi terorisme tidak dikait-kaitkan dengan ajaran Islam. Ini sangat beralasan karena jelas Islam tidak mengajarkan teror. Para tokoh dan pemuka masyarakat juga menegaskan bawah Rusia bukan hanya negara Ortodoks.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saat ini, belum ada data resmi mengenai jumlah pemeluk agama Islam di Rusia. Hasil sensus terakhir pada 2002 mencacat jumlah warga suku yang secara tradisional menganut Islam ada sebesar 14,5 juta jiwa atau 10 persen dari total populasi nasional. Menurut perkiraan Administrasi Keagamaan Muslim di bagian Eropa dari Rusia, penganut Islam di Rusia pada waktu itu berjumlah sekitar 20 juta jiwa, sedangkan hasil survei Levada Center pada November 2013, sebesar tujuh persen dari populasi Rusia adalah penganut agama Islam.

Populasi sejumlah daerah di Rusia secara tradisional adalah umat Islam. Di antaranya adalah republik-republik di Kaukasus Utara, seperti Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, serta Tatarstan dan Bashkortostan.

Namun demikian, tentunya tidak semua orang yang mengaku Muslim taat menjalankan ritual agama Islam. Survei yang dilakukan Sreda Research Center menyebutkan hanya 42 persen dari muslim di Rusia yang mengatakan bahwa agama berperan besar dalam hidup mereka. Ini berarti tidak semua ajaran Islam dipatuhi.

Jumlah Muslim tumbuh pesat karena tingginya tingkat kelahiran di antara masyarakat Kaukasus Utara. Faktor lain yang mempengaruhi adalah karena arus imigrasi, terutama dari Asia Tengah dan Azerbaijan.

sumber: islamindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *