Muncul Situs Prakerja Tandingan Gratis, Apakah Jokowi Tidak Malu?

Ilustrasi kartu prakerja
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id,- Para aktivis yang bergerak di bidang teknologi informasi (IT) membentuk situs Prakerja.org sebagai situs tandingan sekaligus bentuk protes terhadap kebijakan program pelatihan online dalam Kartu Prakerja yang dinilai tak tepat sasaran. Netizen mempertanyakan apakah hal itu tidak mempermalukan Program Prakerja Jokowi yang biayanya 5,6 trilyun rupiah?

Dilaporokan CNN Indonesia, inisiator situs Prakerja.org, Andri W Kusuma menyatakan situs tandingan tersebut menawarkan materi-materi pelatihan yang diambil dari berbagai sumber yang kompeten untuk diikuti masyarakat luas secara gratis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Website ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sangat banyak alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan secara gratis,” kata Andri dalam sambungan jarak jauh, Jumat (15/5).

Ia mencontohkan penunjukan langsung delapan penyedia platform pelatihan online yang menurutnya tidak transparan dan akuntabel. Delapan platform tersebut meliputi Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.

Kebijakan pemerintah menunjuk delapan mitra pelatihan Prakerja juga berpotensi memberikan keuntungan ekonomi dengan cara yang tidak tepat.

“Bahkan program ini memberikan kesempatan segelintir pihak, dalam hal ini penyedia platform pelatihan dan pihak-pihak terkait, memperkaya diri di tengah wabah Covid-19,” kata dia.

Selain itu, Andri menyoroti dugaan konflik kepentingan mantan Staf Khusus Presiden, Adamas Belva sebagai CEO Ruangguru dalam implementasi pelatihan online tersebut.

Sebagai gambaran, Andri menjelaskan pelatihan yang diselenggarakan Skill Academy dari Ruangguru, menguasai sekitar 62 persen transaksi pelatihan masyarakat penerima Bansos Prakerja.

Dari penguasaan itu Ruangguru diperkirakan Andri mendapatkan penghasilan lebih dari Rp192 Milyar dalam hitungan minggu, dari dana Rp1,6 triliun yang telah dicairkan pemerintah.

“Penunjukan langsung Ruangguru dilakukan saat CEO Ruangguru masih menjabat sebagai stafsus presiden. Ini tak dapat diterima baik akal sehat, etika dan hukum. Ini sarat dengan konflik kepentingan. Kalau tindakan pemerintah sarat berbenturan kepentingan, konsekuensi hukumnya besar,” kata dia.

Sementara inisiator Prakerja.org lainnya, Brahmantya Sakti menjelaskan bahwa situs Prakerja.org dapat menjadi sarana bagi seluruh masyarakat luas mengakses materi pelatihan tanpa membebani keuangan pemerintah.

“Yang bisa jadi materi bagi siapapun secara gratis mengaksesnya tanpa bayar, tanpa dibayari pemerintah dan bukan menjadi syarat menerima bantuan tunai,” kata Brahmantya.

Brahmantya menjelaskan seluruh konten dalam Prakerja.org berisi materi pelatihan yang diambil dari berbagai sumber konten gratis serta dari kontribusi berbagai pihak yang berpartisipasi.

Saat ini, Prakerja.org sudah menyajikan 5 topik materi pelatihan online yang diperuntukkan bagi masyarakat. Materi itu diantaranya wirausaha dan ide bisnis, pengembangan diri, bisnis dan keuangan, teknologi dan software hingga topik bisnis digital.

“Saya contohkan misalnya pelatihan pemasaran produk makanan, di sini author-nya juga bukan vlogger, tapi ini punya dasar ilmunya,” kata dia.

Seorang netizen di Bogor bertanya kalau ada yang gratis mengapa harus pakai biaya negara Rp5.6 trilyun, “pasti ada apa-apanya. Apa nggak malu Pak Jokowi,” kata Basuki seorang pekerja IT di sebuah media. (fur/cnn Indonesia).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *