Jumlah Positif Corona di Surabaya Melonjak, Ini Penyebabnya

Tri Rismaharini. (Foto/Kompas)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SURABAYA, hajinews.id – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan penyebab melonjaknya kasus postif Corona atau Covid-19 di Surabaya pada Kamis (21/5) yang jumlahnya mencapai 311 orang. Menurut Risma, data kasus positif Corona naik drastis lantaran Pemkot Surabaya menggelar rapid test atau tes cepat secara masif di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu.

“Kenaikan ini karena kita masif melakukan rapid test dan kemudian kalau reaktif ditindaklanjuti oleh swab,” ujar Risma di Surabaya, Jumat (22/5), seperti dikutip Jawapos dari Antara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berdasarkan laman lawancovid-19.surabaya.go.id, dalam sehari pada Kamis (21/5) ada kenaikan warga yang terkonfrmasi positif sebanyak 311 orang. Dari jumlah tersbut sebanyak 48 orang merupakan orang dengan risiko (ODR), sehingga jumlah total warga positif Covid-19 di Surabaya mencapai 1.566 orang.

Risma menyebut, sebanyak 48 warga berstatus ODR tersebut merupakan hasil rapid test yang selama ini digelar oleh Pemkot Surabaya secara massal di sejumlah lokasi. Terutama daerah yang terdapat warga menjadi penularan Covid-19.

“Kenapa kemudian kami bisa memantau siapa saja yang terkonfirmasi karena setelah kami membuat klaster, kemudian kami menghubungkan dengan data kependudukan. Misalnya yang ada di daerah Rungkut,” ujarnya.

Dia menekankan situasi di lapangan tidak semudah yang dibayangkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, berbagai dukungan yang mengalir itu akan membantu wali kota perempuan pertama di Surabaya ini dalam memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

“Dengan support ini saya percaya kita bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan tepat. Sering kali kita lakukan negosiasi atau upaya persuasif saat meminta mereka (warga yang terkonfirmasi) untuk ke rumah sakit,” jelasnya.

Risma melanjutkan, selain itu telah dibuat rumah sakit darurat di Surabaya, salah satunya Asrama Haji Surabaya yang disulap menjadi ruang isolasi dan perawatan pasien. Hal ini dilakukan karena beberapa rumah sakit tidak menerima pasien anak-anak, sehingga diputuskan untuk diisolasi di tempat tersebut.

“Jadi satu keluarga dimasukkan ke sana. Mengingat rumah sakit tidak dapat menampung anak-anak. Kita juga kasih mainan,” terang Risma.

Sementara itu Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan untuk mengatasi pandemi di Kota Surabaya, pihaknya bersama jajaran TNI mendukung penuh upaya pemerintah.

Namun demikian pihaknya berharap masyarakat bisa meningkatkan kedisiplinan. Baginya, disiplin adalah vaksin Covid-19. “Ini lah cara kami untuk mendukung Bu Risma, kuncinya adalah disiplin. Mari kita sosialisasikan secara masif melalui kanal sosmed (sosial media) masing-masing. Disiplin adalah vaksin Corona,” ujar dia. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *