Berlindung Dari Siksa Kubur (Bag.1)

Foto : pemakaman
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Berlindung Dari Siksa Kubur (Bag.1)

Oleh : Syaikh Mahir Ahmad

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

  1. Apakah Muslim yang Durhaka Akan Disiksa di Kubur?

Setiap orang yang mati bukan dalam keadaan Islam-tidak mengaku bahwa tiada Rabb yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad utusan Allah ialah orang kafir yang akan disiksa di alam kubur. Siksaan tersebut ialah pembuka bagi siksa neraka yang-akan terjadi pada hari kiamat.

Adapun seorang muslim yang bermaksiat, siksaan yang diterimanya berbeda-beda,sesuai besarnya kedurhakaan yang ia lakukan dalam kehidupan dunia. Kemaksiatan memiliki derajat yang banyak.

Rasulullah telah menjelaskan hal ini dalam sabdanya:

 ‘sesungguhnya mereka berdua sedang disiksa. Namun, merekn tidak disiksa-karena dosa-besar. Yang ini tidak-bersuci dari kencingnya dan yang ini melakukan fitnah’. Kemudian, beliau meminta pelepah kurma dan membagi dua. Beliau-menancapkannya di atas kubur kedua orang itu, lalu bersabda:

“…Mudah-mudahan ini bisa meringankan (siksa) mereka, selama tidak kering” (HR. Al-Bukhari no. 209. Muslim no.439.)

Arti, “Mereka tidak disiksa karena dosa besar” ialah dosa yang dianggap remeh-manusia, tetapi sangat besar di hadapan Allah.Banyak amal yang dianggap manusia-tidak besar, tetapi bagi Allah besar

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اِذْ تَلَـقَّوْنَهٗ بِاَ لْسِنَتِكُمْ وَتَقُوْلُوْنَ بِاَ فْوَاهِكُمْ مَّا لَـيْسَ لَـكُمْ بِهٖ عِلْمٌ وَّتَحْسَبُوْنَهٗ هَيِّنًا ۖ وَّهُوَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمٌ

“(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” (QS. An-Nur 24: Ayat 15)

Adapun mengenai menyebarkan fitnah yang menurut Allah ialah perkara besar, tetapi bagi manusia ialah perkara kecil

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)

Jika siksa kubur akan ditimpakan kepada.orang yang tidak bersuci dari kencing dan.melakukan fitrah atau ghibah, apalagi dengan.orang yang tidak shalat, puasa, haji, zakat,berzina, riba, mencuri, dan dosa-dosa besar.lainnya. siksaan yang bentuk dan caranya.hanya diketahui Allah pasti akan diberikan.dengan sangat dahsyat.

‼ Oleh karena itu, Rasulullah mewasiatkan kepada kita untuk tidak bertemu dengan Allah di alam barzakh dan hari kiamat dalam keadaan murka kepada kita karena  kewajiban yang kita tinggalkan. Misalnya, kewajiban shalat-karena orang yang meninggalkannya menjadi kafir. Shalat Hnya 2 Tahun Sekali yaitu Shalat Idul Fithri dan Idul Adha.

Rasulullah bersabda:

“Pembatas antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat”

(HR Muslim no.117, At-Tirmidzi no. 2544, Ahmad no. 14650.)

  1. Sebab Sebab Seorang Muslim Mengalami Siksa Kubur

Banyak faktor yang menyebabkan seorangmuslim disiksa di dalam kubur. Penyebab-utama ialah meninggalkan kewajiban, malas melaksanakanya, melakukan kezaliman dengan beragam bentuknya ghibah, memfitnah, tidak menjaga diri dari najis,berkhianat, serta mati sebelum bertobat dari perbuatan haram, misalnya zina, homo, judi,riba, mencuri, menipu, lari ketika Perang,Korupsi,menyuap, berdusta, mabuk membunuh, dan penguasa yang kejam.

Di sini saya akan menyebutkan sebagian dari perbuatan di atas.

Meninggalkan Shalat

Allah telah membuat toleransi bagi setiapibadah yang tidak bisa dilakukan, kecuali shalat. Ia tak memiliki toleransi. Kewajiban shaum boleh tidak dilakukan orang tuA anak kecil, musafir, dan orang yang sakit. Zakat hanya-dilakukan orang yang memiliki nishab dan mencapai haul. Haji harus dilakukan bagi orang yang mamPu

Sementara shalat, ia tidak memiliki toleransi sebagaimana di atas. Jika ada orang-yang tidak bisa melakukannya sambil berdiri, ia harus melakukannya sambil duduk. |ika tidak bisa-melakukannya sambil duduk, ia harus-melakukannya sambil berbaring. Jika tidak bisa melakukannya sambil berbaring, ia harus melakukannya dengan isyarat atau dalam hati

Selama ruh belum sampai ke tenggorokan, kewajiban shalat tidak akan gugur. oleh karenaitu, meninggalkan shalat menjadi penyebab paling besar yang bisa mendatangkan siksa Allah, terutama di alam barzakh. Karena,meninggalkannya dengan sengaja ialah kufur, sedangkan siksa bagi kekufuran sangat dahsyat.

Ghibah dan Fitnah

Ibnu Abbas menuturkan “Nabi pernah melewati dua kuburan dan bersabda:

“sesungguhnya mereka berdua sedang disiksa.Namun, mereka tidak disiksa karena dosa besar.Yang ini tidak bersuci dari kencingnya dan yang ini melakukan fitnah. Kemudian, beliau meminta pelepah kurma dan membagi dua. Beliau menancapkannya di atas kubur kedua orang tersebut lalu bersabda: ‘Mudah-mudahan ini bisa meringankan (siksa) mereka, selama belum kering.’ [HR Al-Bukhari no. 209. Muslim no. 439.]

sementara dalam riwayat Ahmad dan Ath-Thabrani yang diriwayatkan dari Ya’la bin siyabah, bahwa Nabi pernah melewati kuburan yang penghuninya sedang disiksa beliau bersabda:

“sesungguhnya orang ini dulu memakan daging manusia-dengan berbuat ghibah.” (HR Ath-Thabrani dan Ahmad, perawinya tsiqah selain Ashim bin Bahdalah. Al-Albani menyatakan hadits ini hasan lighairihi.)

Ada pula riwayat Ibnu Hibban dari Abu Hurairah:.

” Adapun yang lain ia menyakiti manusia dengan lisannya dan hidup bersama mereka-dengan ghibah. (Shahih lbnu Hibban. Al-Albanimenyebutkannya datam shahihut targhib no. 163.)

Hadits di atas menjelaskan tentang orang Islam. sebab, ketika shahabat bertanya kepada Nabi tentang kedua penghuni kubur, beliau ketika itu berada di kuburan Baqi.

Hal ini bukan berarti penghuni kubur tersebut memfitnah orang lain satu kali.Namun orang tersebut telah menjadikan fitnah sebagai sebuah kebiasaan.

Tukang fitnah ialah orang yang suka menyebarkan permusuhan dan kebencian di antara manusia. Ia menyebarkan ucapan bohong di antara dua orang, dua perempuan, atau dua keluarga. Lalu, membumbuinya dengan kedustaan dan kebohongan, yang tentu saja bisa menyebabkan kemudaratan bagi manusia.

Allah tidak memaafkan dosa yang berkaitan dengan hak-hak manusia yang dirampas. sebab, hak-hak tersebut ialah milik mereka. Hal ini merupakan bukti keadilan Allah yang mutlak.Jika ada orang yang bertobat untuk tidak melakukan fitnah, Allah pasti akan mengampuninya.

Namun hak-hak orang lain yang disebabkan oleh fitnah, kezaliman, dan ghibah ada dalam tanggungannya. oleh karena itu, unfuk menghilangkan semua itu, ia harus meminta maaf kepada orang-yang bersangkutan. Jika tidak melakukannya ini akan dianggap sebagai utang.

Bisa jadi, utang tersebut dilunasi dengan kebaikan-kebaikannya atau Allah akan memaafkannya dan menjadikan orang yang bersangkutan mau merelakannya-karena Allah mengetahui kondisi orang yang tobat. Hanya Allah-lah satu-satunya yang mengetahui hal tersebut.

Manusia hanya bisa berusaha menahan lisannya di dunia sesuai kemampuannya. Sehingga, lisan tersebut tidak menjadi penyebab kecelakaannya.

Rasulullah bersabda:

“Bukankah manusia akan dilemparkan ke dalam api neraka kecuali karena hasil dari lisan-lisan mereka. (HR lbnu Majah no. 2963. Albani menshahihkannya dalam Shahih Sunan lbnu Majah III/1314)

Tidak bersuci dari air kencing

Mungkin ada seorang dari kita bertanya, “Mengapa dosa ini dianggap sebagai dosa besar hingga menyebabkan siksa kubur?”

Seperti Sisa Air kencing Menetes di Celana Dalam, Kencing Berdiri Dan Cipratannya kena Celana,Baju

Ada banyak hal yang dilakukan manusia dan sering dianggap sesuatu yang remeh, tetapi bagi Allah hal itu dosa besar.

Allah berfirman:

“… dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” (QS. An-Nur 24: Ayat 15)

Maksudnya “Dan kamu menganggapnya sesuatu yang ringan ” ialah banyak perbuatandan ucapan yang dianggaP manusia tidak akan mendatangkan siksa tetapi bagi Allah ia adalah dosa. Salah satu perbuatan tersebut ialah-tidak bersuci dari air kencing.

Tidak membersihkannya dengan air dan tidak-mau memastikan bahwa tidak ada najis yang tersisa atau ada tetesan air kencing setelah membersihkannya. Perbuatan tersebut menunjukkan, pelakunya tidak melaksanakan kewajiban shalat. Sebab, orang yang melakukan shalat pasti akan bersuci dari air kencing karena shalat tidak sah tanpa bersuci.

Apakah ada dosa yang lebih besar daripada meninggalkan shalat? Jika orang sudah meninggalkan shalat, ia akan mudah meninggalkan kewajiban Puasa/zakat, dan haji.Bahkan, ia akan mudah meninggalkan seluruh perintah Allah. Hal ini berarti orang yangmeninggalkan shalat akan termasuk ke dalam-orang yang binasa. Sebab, ia tidak menaati Allah.

Ibnu Abbas menuturkan, “Nabi pernah melewati dua kuburan dan beliau-bersabda:

“Sesungguhnya mereka berdua sedang disiksa. Namun, mereka tidak sedang disiksa-karena dosa besar. Yang ini tidak bersuci dari kencingnya.” (HR Al-Bukhari no. 209. Muslim no. 439.)

Rasulullah-Bersabda:

“Siksa kubur paling banyak adalah dari kencing”( HR.Ahmad: IIi/326 (7981), lbnu Majah no.342,danAl-Hakim: l/183.Al-Albani menshahihkannya dalam Irrwaul Ghalil: I/311)

Dengan kata lain penyebab siksa kubur ialah tidak bersuci dari air kencing-dengan sesuatu yang bisa menyucikan,atau sisa kencing masih menetes di celana dalam, yang pada zaman sekarang jenisnya-sangat banyak

Sebagaimana diketahui, siksaan di alam barzakh karena tidak-melaksanakan kewajiban terutama shalat, akan lebih keras dari siksaan orang-yang tidak bersuci dari air kencing.

Tidak bersuci ketika shalat dan tidak menolong orang yang dizalimi

Rasulullah bersabda, ‘Seorang hamba Allah akan diperintahkan untuk dipukul di-dalam kuburnya seratus kali. la terus-menerus memohon dan berdoa kepada Allah-hingga pukulan tersebut menjadi satu kali. la dipukul hingga kuburannya penuh-dengan api. Ketika api itu hilang ia tersadar dan berkata, ‘Mengapa kalian memukul-saya?’ Mereka menjawab, ‘Kamu shalat tanpa bersuci dan melewati orang yang-dizalimi tetapi tidak menolongnya’. ” (HR Ath-Thahawi. Saya tidak mendapatkan-perawi lain yang meriwayatkannya, hanya beliau-yang meriwayatkan)

(Syaikh Al-Albani menyebutkannya dalam Shahihut Targhib wat Tarhib no.2234, dari riwayat Abu Syaikh lbnu Hibban. Beliau menyatakan hadits ini hasan lighairihi)

Mencuri harta ghanimah

Umar bin Khaththab menuturkan, “Ketika hari Khaibar, beberapa orang-shahabatNabi datang dan berkata ‘si fulan mati syahid, si fulan mati syahid.’Hingga mereka mendatangi seorang laki-laki dan berkata, ‘Si fulan mati-syahid.’Lalu, Rasulullah bersabda, ‘Tidak. Aku melihatnya (memakai) pakaian-yang dicuri.’ Kemudian, Rasulullah bersabda, ‘Pergilah dan serulah kepada manusia bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang beriman’ (HR Muslim no. 165, At-Tirmidzi 1499, Ahmad no. 12388.)

Abu Rafi berkata, “Nabi pernah melewati kuburan Baqi dan bersabda ‘Celaka kamu, celaka kamu.’ Aku menyangka bahwa ia sedang mencelaku. Beliau bertanya, ,Ada apa denganmu?’ Aku menjawab,’Wahai RasulullatU apakah aku melakukan sebuah kesalahan?’

Beliau bertanya, ‘Apa sebabnya?’ ‘Engkau tadi mencelaku.’Beliau menjawab, Tidak. Namun, ini adalah kuburan si fulan, aku mengutusnya untuk mengambil zakat dari keluarga fulan. Namun, ia menggelapkan pakaian woL Sekarang, ia diberi pakaian yang sama dari api neraka’. (HR Ahmad no. 25938, An-Nasa’i no. 853. Al-Albani menyatakan kedua hadits ini dhaif dalam Dhaiful Jami’ no.6083.)

Abu Hurairah  berkata, “Ketika telah membebaskan Khaibar, kami tidakmendapatkan ghanimah emas dan perak. Akan tetapi, kami mendapatkan ghanimah sapi, domba perhiasan dan kebun. Lalu, kami pergi bersama Rasulullah menuju Wadil Qura Beserta beliau ada hamba sahaya yang dihadiahkan kepada beliau oleh seseorang dari Bani Dhibab. Ketika ia meletakkan peralatan safar Rasulullah, tiba-tiba datang panah yang tidak dikenal hingga melukainya. Kemudian, orang-orang Pun berkata, ‘Selamat, ia mendapatkan mati syahid’

Rasulullah bersabda:

‘Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya mantel ghanimah yang ia ambil pada pertempuran-Khaibar yang belum dibagikan akan meniadi api yang membakarnya’. (HR.Al-Bukhari no. 2908 dan Muslim no. 166.)

Ketika menjelaskan hadits di atas, para ulama salaf berkata, “Jika pakaian yang dicuri tersebut akan menjadi api neraka-padahal bisa jadi orang tersebut mendapat hak memilikinya, namun ia mengambilnya sebelum dibagikan, apalagi dengan orang yang mencuri harta manusia dengan zalim,bpermusuhan, dan secara paksa?

Ulama salaf pun berkata: “Hadits-hadits yang telah lalu menjelaskan, siksa kubur akan terjadi kepada orang yang berdusta, memberikan kesaksian palsu, pemakan riba, pembunuh, murtad, arogan, dan pemutus hubungan-silaturahmi.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *