Rusuh di AS Meluas, Gedung Putih Harus Di-Lockdown

AS diguncang kerusuhan. Foto: AP/Julio Cortez
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



WASHINGTON, hajinews.id – Kerusuhan di Amerika Serikat (AS) buntut dari pembunuhan George Floyd, seorang warga kulit hitam, oleh anggota kepolisian negara bagian Minneapolis, semakin meluas hingga Sabtu (30/5).

Rusuh sudah merambah ibu kota Washingston.  Bahkan, Gedung Putih harus dikunci atau lockdown setelah para demonstran pembela pria kulit hitam yang marah di jalanan mendekati kantor Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Polisi saat menginjak leher George Floyd. Foto: New York Post

Sebelumnya, unjuk rasa meledak tak lama setelah Floyd dibunuh oleh polisi yang menangkapnya di jalanan dengan tuduhan menggunakan uang kertas palsu. Flyod yang sudah tidak berdaya karena leher belakangnya ditindih dengan lutut oleh sang polisi meminta tolong agar himpitan itu diperlongggar supaya bisa bernapas.

Warga yang menyaksikan kejadian itu sudah meminta polisi untuk melepaskan Floyd. Toh, dia tidak memegang senjata api.  Namun si polisi bergeming hingga Flyod tak lagi bernapas. Kejadian ini direkam dan videonya tersebar sehingga membangkitkan kemarahan warga di seluruh AS. Ancaman Presiden AS Donald Trump untuk melibatkan militer guna meredam kerusuhan tak digubris.

Di Minneapolis, para demonstran menyerang dan membakar polisi. Di New York, polisi menangkapi para demonstran. Sedangkan di Ibu Kota AS; Washington DC, massa demonstran membanjiri jalan-jalan.

Pejabat Dinas Rahasia (Secret Sevice) menempatkan kediaman Presiden AS dalam siaga tinggi sebagai tanggapan terhadap massa yang berkumpul di Washington DC untuk memprotes kematian pria berumur 46 tahun itu. Mengutip laporan USA Today, Sabtu (30/5), agen Secret Service terlihat menangkap setidaknya satu demonstran di depan Gedung Putih.

Demo yang berujung dengan kerusuhan juga pecah di Atlanta, di mana para demonstran menghancurkan jendela-jendela di kantor CNN di kota tersebut.

Jurnalis NPR, Tamara Keithm menggambarkan protes keras di seberang jalan dari Gedung Putih, tempat puluhan pemrotes berkumpul untuk meneriakkan; “Saya tidak bisa bernapas!”, “Kulit hitam itu penting”, dan “Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian”.

Para pengunjuk rasa juga terlihat berkumpul di jalan-jalan 14 dan U di Washington DC dan menutup lalu lintas selama beberapa saat sebelum melanjutkan ke dekat Gedung Putih.

Garda Nasional Minnesota telah mengerahkan lebih dari 500 tentara ke Saint Paul, Minneapolis, dan komunitas di sekitarnya. Dalam sebuah tweet, Garda Nasional mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk membantu Departemen Pemadam Kebakaran Minneapolis saat kerusuhan berkobar di seluruh kota.

Polisi yang mencekik Floyd telah dipecat dan kini ditangkap. Namun, keluarga Floyd dan massa menuntut semua polisi yang terlibat dalam pembunuhan pria kulit hitam tersebut diadili.

Demonstran membawa foto George Floyd. Foto: getty images

Menurut informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago, demonstrasi telah meluas di berbagai wilayah dan telah memakan satu orang korban meninggal.

Korban diduga akibat ditembak pemilik toko yang berupaya mengamankan barang dagangannya dari para penjarah. Angka pasti jumlah pengunjuk rasa maupun aparat kepolisian yang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut masih terus didata.

Aparat kepolisian setempat dilaporkan menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau massa. Beberapa lokasi yang masih dibanjiri demonstran pro-Floyd hingga Kamis malam antara lain Chicago, New York, Denver, Phoenix dan Columbus.

Namun, massa merencanakan aksi turun ke jalan lagi pada Sabtu (30/5), di Cleveland , Colorado, Nashville, Des Moines, Detroit dan Chicago. (wh/sindo/rtr/afp)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *