Sandiaga: Perluas Tes Corona Pedagang Pasar

Sandiaga Uno. (Foto/net)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Mantan Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengusulkan perluasan tes bagi pedagang di pasar tradisional di Jakarta sehubungan dengan ditemukan puluhan pedagang terpapar wabah virus Corona (COVID-19).

“Karena dengan perluasan testing sebagai bagian dari keseharian normal baru, kita bisa mengidentifikasi klaster-klaster penyebaran COVID-19 di pasar,” kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sandiaga menekankan pasar tradisional adalah sendi perekonomian yang dampaknya besar. Pasar ini merupakan UKM pencipta lapangan pekerjaan, yakni sebesar 97 persen dan penggerak perekonomian hingga 60 persen perekonomian kota.

“Sehingga perlu adanya pengaplikasian protokol kesehatan yang tepat seperti penggunaan sarung tangan dan masker maupun pelindung wajah,” ujar pengusaha nasional ini.

​​​​Sandiaga menegaskan perlunya masyarakat mengikuti dan menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mendorong penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI​​​​) menyebutkan, 51 pedagang pasar di Jakarta terkonfirmasi terpapar virus corona dari enam lokasi pasar. IKAPPI menjelaskan, dari 51 pedagang yang terpapar COVID-19 di Jakarta, ada satu pedagang di Pasar Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, meninggal dunia.

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya mengakui bahwa ada 52 pedagang pasar yang positif terpapar COVID-19. Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, 52 pedagang tersebut berasal dari 19 pasar yang dicurigai terjadi penyebaran COVID-19 ketika 1.418 pedagang dites uji usap (swab test).

Pakar kesehatan sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, menyebut pasar tradisional bisa menjadi kluster penyebaran COVID-19.

“Benar (bisa jadi kluster) kan sudah terjadi. Saya rasa di beberapa tempat sudah terbukti bahwa pasar bisa jadi kluster karena ditemukan pedagang-pedagang yang positif,” kata dr Ari seperti dilansir dari detik, Jumat (12/6/2020).

Menurut dia, berbeda dengan pusat perbelanjaan modern, arus keluar masuk di pasar tradisional tidak bisa dikontrol dan tidak semua pasar telah menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung seperti pengecekan suhu tubuh. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *