Bamsoet: Corona Masih Mengancam, Masa Depan Sulit Direncanakan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto/ Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai resesi ekonomi menyulitkan semua orang untuk merencanakan masa depan sehingga inisiatif apa pun menjadi sangat sulit karena wabah virus Corona (COVID-19) masih akan mengancam kehidupan manusia untuk jangka waktu yang belum bisa ditentukan sementara vaksin penangkal belum juga bisa dihadirkan.

Dia meyakini bahwa upaya mewujudkan kepastian baru menjadi kehendak semua orang karena siapa pun ingin kembali bekerja, berbisnis atau berdagang. “Remaja dan anak-anak pun ingin kembali ke kampus dan sekolah,” kata Bambang Soesatyo yang disapa Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (21/6/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bamsoet mengajak semua elemen masyarakat untuk memahami protokol kesehatan pada era pola hidup baru atau normal baru sebagai landasan atau jalan keluar bersama dari resesi ekonomi.

“Kita semua perlu membangun kesadaran bersama bahwa protokol kesehatan merupakan sebuah inisiatif berani yang menjadi bagian dari upaya dan langkah semua orang mewujudkan kepastian baru di tengah pandemi COVID-19 yang telah merusak segala-galanya,” ujarnya.

Dia menilai dengan kepatuhan mutlak pada protokol kesehatan, era pola hidup baru akan mampu mewujudkan kepastian baru di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Bamsoet mengingatkan dengan kepatuhan pada protokol kesehatan, dua target sekaligus bisa diwujudkan masyarakat Indonesia yaitu memutus rantai penularan COVID-19 dan menjadi upaya bersama mengakhiri ketidakpastian yang ditimbulkan oleh wabah COVID-19. “Ketidakpastian sekarang ini telah dibayar dengan sangat mahal. Karena semua komunitas bersepakat menghentikan hampir semua lini aktivitas perekonomian,” ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu menegaskan bahwa agar era normal baru bisa mengakhiri pandemi COVID-19, keharusan mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan mutlak dilakukan semua elemen masyarakat.

Lebih lanjut Bamsoet menilai banyak negara juga telah dengan berani menerapkan pola hidup baru dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. “Kita di Indonesia pun harus berani menerapkan pola hidup baru itu tetapi dengan kepatuhan mutlak pada protokol kesehatan. Hanya dengan strategi seperti itu, kita akan mampu menghidupkan lagi ‘mesin’ perekonomian nasional,” katanya.

Sebelumnya Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan pengadaan vaksin COVID-19 memerlukan waktu yang cukup lama. Wiku pun menyebutkan masih ada pendekatan lain dalam mencegah penularan virus COVID-19.

“Jadi, kalau kaitannya dengan imunitas tadi atau vaksin, kan perlu waktunya lama. Sebenarnya kita nggak usah tunggu-tunggu itu. Yang paling penting itu kan pendekatannya preventif. Nah preventif itu ada dua. Tadi preventifnya dengan vaksin kalau bisa, kan masih lama,” ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB, Selasa (2/6/2020).

Menurut Wiku tindakan preventif lainnya adalah menjalankan protokol kesehatan. Dia mengatakan masyarakat harus terus disiplin menerapkan protokol kesehatan serta disiplin mengingatkan orang di sekitarnya agar tidak terpapar COVID-19. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *