China Setuju Calon Vaksin Covid-19 Disuntikkan ke Militer

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



BEIJING, hajinews.id – Pemerintah China telah menyetujui penggunaan vaksin uji klinis Covid-19 untuk disuntikkan kepada personel militer mereka.

Vaksin itu bernama Ad5-nCoV yang dikembangkan oleh Institut Bioteknologi Beijing dan perusahaan vaksin CanSino Biologics. Institute Bioteknologi Beijing adalah bagian dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer Pemerintah China.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam sebuah pernyataan kepada Bursa Efek Hong Kong pada Senin (29/6), CanSino mengumumkan bahwa Komisi Militer Pusat China telah menyetujui penggunaan vaksin sebagai obat khusus yang dibutuhkan militer pada 25 Juni.

Izin khusus itu akan berlangsung selama satu tahun dan hanya akan berlaku untuk personel miter.

Dilansir dari CNN, China berulang kali menegaskan bahwa militernya tidak terpengaruh pandemi, para pejabat mengklaim Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) belum mencatat satu pun kasus virus corona.

Sementara itu pengamat Amerika Serikat meragukan klaim tersebut. AS mencatat PLA adalah pasukan terbesar di dunia, sehingga secara statistik tidak mungkin jika personelnya sama sekali belum terpapar virus.

Baik pemerintah China maupun CanSino tidak menyebutkan seberapa luas vaksin akan didistribusikan, serta unit mana yang dipilih, atau apakah vaksin itu bersifat wajib atau sukarela bagi personel militer.

CNN telah menghubungi CanSino untuk mengomentari pengumuman tersebut.

Menurut CanSino, uji klinis vaksin ini menunjukkan ‘profil keamanan yang baik’ dengan hasil awal menunjukkan bahwa Ad5-nCoV berpotensi mencegah penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2 atau jenis virus corona penyebab Covid-19.

Sebelumnya CanSino mengumumkan pada Mei bahwa pemerintah Kanada mengizinkan uji coba vaksin Ad5-nCoV kepada manusia.

“Calon vaksin ini memegang potensi besar (keberhasilan),” kata presiden Dewan Riset Nasional Kanada, Iain Stewart dalam sebuah pernyataan saat itu.

China hanyalah satu dari beberapa negara yang tergesa-gesa menghasilkan vaksin virus corona. Virus itu kini telah menginfeksi lebih dari 10,3 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan sedikitnya 505 ribu jiwa.

Belum ada gambaran jelas kapan vaksin akan tersedia, tapi ahli penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan ada harapan obat Covid-19 ditemukan di akhir 2020. Hingga kini, belum ada vaksin yang disetujui dirilis secara komersial.

WHO menyebut saat ini setidaknya ada 17 vaksin sedang dalam evaluasi klinis di seluruh dunia dan delapan vaksin di antaranya sedang dikembangkan di China.

CanSino mengatakan fase pertama dan kedua uji coba vaksin Ad5-nCoV mereka telah selesai.

Hasil uji coba Ad5-nCoV sebelumnya yang diterbitkan jurnal medis Lancet, disambut dengan tanggapan hangat oleh para ahli.

Menurut penelitian, hampir setengah dari penerima vaksin Ad5-nCoV melaporkan efek samping demam, 44 persen kelelahan, dan 39 persen merasakan sakit kepala. Secara keseluruhan, 9 persen pasien melaporkan efek samping yang cukup parah sehingga berpotensi mengganggu aktivitas.

Berbicara kepada tabloid Global Times, profesor Universitas Pertahanan Nasional Tentara Pembebasan Rakyat, Li Daguang mengatakan pihak berwenang telah mengikuti prosedur normal untuk menyetujui obat itu digunakan di kalangan militer. (wh/cnn)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *