Lonjakan Corona, MPR: Terapkan Kembali PSBB Transisi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Tribunnews)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah lewat Tim Gugus Tugas COVID-19 melakukan pencegahan dan pengendalian pandemi virus Corona dengan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, memberikan respons tersebut karena Presiden Jokowi menyatakan lonjakan kasus COVID-19 pada Kamis (9/7/2020) sebanyak 2.657 kasus merupakan sinyal bahaya yang harus ditindaklanjuti.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Mendorong pemerintah bersama Tim Gugus Tugas COVID-19 segera menindaklanjuti lonjakan kasus tersebut dengan meningkatkan kewaspadaan terutama di tempat pusat penyebaran seperti, pasar tradisional, stasiun kereta, dan di angkutan umum, guna mencegah dan mengendalikan COVID-19 dengan menerapkan kembali sekaligus PSBB transisi di setiap daerah,” tegas Bamsoet dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Jumat (10/9/2020).

Bamsoet menyatakan PSBB transisi tersebut khususnya diberlakukan di daerah yang memiliki lonjakan kasus Covid-19 seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Kemudian, Bamsoet juga mendorong pemerintah dan Tim Gugus Tugas COVID-19 baik pusat maupun daerah bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan pengawasan dari pelaksanaan protokol kesehatan, terutama di area publik.

Pengawasan protokol kesehatan itu juga perlu disertai dengan menerapkan sanksi tegas bagi masyarakat yang tidak mematuhinya sebagai upaya dalam mendisiplinkan masyarakat, mengingat penambahan kasus tersebut disebabkan kurang disiplinnya masyarakat.

Pemerintah sebaiknya juga segera melakukan pembatasan kembali aktivitas sosial ekonomi, terutama kegiatan yang menyebabkan kerumunan massa dan klaster-klaster yang menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 sebagai upaya dalam menekan kasus baru di Indonesia.

Bamsoet juga mengingatkan masyarakat agar memahami kondisi saat ini dan benar-benar patuh menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. “Dengan cara disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengingat cara tersebut merupakan langkah yang paling efektif untuk melindungi diri dari penularan COVID-19,” ujarnya.

Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay mengungkapkan peningkatan kasus positif COVID-19 pada Kamis (9/7/2020) yang mencapai 2.657 orang berdampak terhadap psikologis masyarakat. Pasalnya, lonjakan tersebut terjadi di saat masyarakat tengah mencoba beradaptasi menghadapi new normal.

Saleh yang komisinya membidangi kesehatan ini menegaskan bahwa untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan situasi new normal, pemerintah diminta melakukan sosialisasi secara masif mengenai bahaya COVID-19. Masyarakat harus diberi pemahaman bagaimana melindungi diri mereka dari ancaman corona.

“Masyarakat harus ditertibkan. Kadang, ada juga masyarakat yang tidak sadar kalau COVID-19 ini berbahaya. Karena itu, diperlukan pengawas yang setiap saat bisa mengingatkan mereka. Masyarakat pasti akan khawatir, takut bahwa akan ada penyebaran di lingkungannya. Terutama mereka yang saat ini sering keluar rumah,” jelas Saleh kepada wartawan, Jumat (10/7/2020).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan jumlah penambahan kasus positif COVID-19 pada Kamis ini sangat tinggi, dan itu menunjukkan pertanda “lampu merah”. Hal tersebut disampaikan Jokowi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020), yang merespons penambahan kasus positif COVID-19 secara nasional pada hari ini sebanyak 2.657 kasus. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *