Ini Saran Rizal Ramli Atasi Utang RI yang Membengkak

Rizal Ramli. (Foto: ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Utang luar negeri (ULN) Indonesia yang kembali naik hingga mendekati Rp 6.000 triliun menjadi keprihatinan ekonom senior Rizal Ramli. Mantan Menko Perekonomian itu memberi saran ke pemerintah cara untuk mengatasi besarnya utang yang membengkak.

Rizal menekankan, negosiasi dan renegosiasi atas utang luar negeri menjadi sangat penting dilakukan. Negosiasi ini bertujuan untuk memotong besaran utang. Rizal memberi contoh ketika ia menjabat sebagai menteri keuangan di era Presiden Abdurahman Wahid melakukan langkah negosiasi untuk mengurangi utang Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rizal kala itu mengaku bertemu dengan menteri keuangan Jerman dan tercapai kesepakatan potong utang hingga 600 juta dolar AS. Indonesia sebagai balasan menyediakan 300 ribu hektare lahan di Kalimantan buat konservasi.

Ia menyarankan pemerintah Indonesia saat ini melakukan hal yang sama, yaitu negiosiasi dengan negara-negara pemberi utang. Lobi-lobi dalam negosiasi ini diperlukan sehingga tercipta pemahaman yang sama.

Menurut Rizal jika Indonesia sukses melakukan negosiasi dan lobi-lobi utang maka bisa memotong atau mengurangi utang Indonesia hingga 20 miliar dolar AS. Ia meminta pemerintah melobi Kanada, Eropa, untuk mengurangi utang dan mengganti dengan lahan konservasi. “Bisa lebih dari 20 miliar dolar utang Indonesia bakal dipotong,” ujar Rizal, Jumat (17/7/2020).

Bank Indonesia mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia pada akhir Mei sebesar USD 404,7 miliar atau setara dengan Rp 5.981 triliun (kurs 14.780 / dolar AS). Utang tersebut terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) 194,9 miliar dolar AS dan utang sektor swasta (termasuk BUMN) 209,9 miliar dolar AS.

ULN Indonesia tersebut tumbuh 4,8 persen (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2020 sebesar 2,9 persen (yoy), dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN baik ULN pemerintah maupun swasta.

“Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan ULN berdenominasi rupiah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Onny menjelaskan ULN pemerintah meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, di mana posisinya pada akhir Mei 2020 tercatat 192,1 miliar dolar AS atau tumbuh 3,1 persen (yoy). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *