Survei: Kepercayaan Publik terhadap Jokowi dan Menkes Merosot

Presiden Jokowi dan Menkes Terawan Agus Putranto. (Foto: kabar bisnis)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id –  Hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik menunjukkan kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam menangani pandemi Covid-19 mengalami penurunan.

Survei tersebut dilakukan pada 13-16 Juli 2020 dengan melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode simple random sampling di seluruh Indonesia. Survei dilakukan melalui telepon karena adanya pandemi Covid-19. Adapun margin of error rata-rata sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, Selasa (21/7/2020), menyebutkan tingkat kepercayaan publik atas kinerja Presiden Jokowi turun sebesar lima persen jika dibandingkan pada Mei 2020.

Disebutkan bahwa pada Mei, 53,7 persen cukup percaya kinerja Presiden Jokowi dalam penanganan Covid-19, plus 14 persen sangat percaya. Namun di Juli ada penurunan menjadi 52,6 persen cukup percaya, dan 8,3 persen sangat percaya.

Sedangkan untuk kepercayaan publik terhadap kinerja Menkes Terawan Agus Putranto menurun sekitar 11 persen dalam periode yang sama. “Ada penurunan dari 48,4 persen yang cukup percaya dengan kinerjanya di Mei. Sekarang tinggal 36,7 persen yang cukup percaya di Juli,” jelas Burhanuddin.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 yang justru mengalami kenaikan kepercayaan publik. “Gugus Tugas mengalami peningkatan pada Mei sebanyak 55 persen cukup puas, sekarang meningkat menjadi 60,2 persen cukup puas,” ungkap Burhanuddin.

Adapun dalam survei yang sama, mayoritas masyarakat menginginkan agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) segera berakhir. Masyarakat ingin supaya roda perekonomian bisa kembali berjalan. “Saat ini mayoritas publik cenderung menghendaki PSBB dihentikan agar perekonomian bisa segera berjalan 60,6 persen,” kata Burhanuddin.

Dia menyebutkan hasil survei itu naik signifikan dibanding pada Mei 2020. Dalam periode tersebut, sebanyak 43,1 persen masyarakat menginginkan agar PSBB segera dihentikan.

Hasil survei pada Juli 2020, mendapati 34,7 persen publik masih menginginkan PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Data tersebut menunjukan adanya penurunan yang tajam dibanding temuan pada Mei 2020, yaitu sebesar 50,6 persen publik menginginkan PBB dilanjutkan.

Sementara itu Kasus positif terinfeksi virus corona di Indonesia per Selasa (21/7), bertambah sebanyak 1.665 orang sehingga total menjadi 89.869 orang terinfeksi virus corona sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret lalu.

Berdasarkan data pemerintah pusat mengenai perkembangan harian Corona, per Selasa (21/7), ada tambahan 1.489 orang yang sembuh sehingga total menjadi 48.466 yang sembuh. Sementara itu untuk data kematian ada tambahan 81 orang meninggal, sehingga total jadi 4.320.

Sehari sebelumnya, kasus positif di Indonesia mencapai 88.214 orang. Dari total jumlah tersebut, 46.977 orang di antaranya sembuh dan 4.239 orang meninggal. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *