Berbahaya, Mutasi COVID-19 Lebih Mudah Menyebar

Ilustrasi virus Corona. (Foto/ dok. National Institute of Allergy and Infectious Diseases)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Mutasi virus corona baru atau COVID-19 telah menjadi jenis virus yang paling dominan dan menyebabkan wabah menyebar lebih cepat di seluruh dunia, kata seorang ahli.

Profesor Nick Loman, dari University of Birmingham, yang merupakan bagian dari Konsorsium Genomics COVID-19, mengatakan kepada program Radio Today BBC Radio 4 bahwa mutasi tersebut, yang dikenal sebagai D614G, membentuk kelompok terinfeksi lebih cepat di Inggris daripada virus aslinya yang dari Wuhan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Itu ada dalam lonjakan protein, yang merupakan cara yang sangat mudah untuk virus corona memasuki sel manusia, dan kami telah memperhatikan di Inggris dan di seluruh dunia bahwa frekuensi mutasi ini telah meningkat,” kata Loman seperti dikutip dari New York Post, Jumat (24/7/2020).

“Mutasi ini pertama kali diprediksi oleh pemodelan komputer. Mutasi ini memiliki dampak pada struktur protein sehingga kemampuan virus mengikat dan mampu memasuki sel. Hal ini baru-baru saja ditunjukkan dalam percobaan laboratorium untuk meningkatkan inefektifitas sel virus,” tambah Loman.

Para ilmuwan mendapat kesimpulan ini setelah menganalisis lebih dari 40.000 genom di Inggris, kata Loman. Meskipun lebih mudah menyebar, mutasi baru itu tidak diyakini menyebabkan risiko kematian yang lebih besar atau tinggal di rumah sakit yang lebih lama, lapor Telegraph.

Loman menyebut mutasi itu “mutasi yang paling dominan” karena kasusnya mencapai 75 persen. “Peningkatan mutasi ini adalah fenomena di seluruh dunia. Virus asli dari Wuhan memiliki tipe-D, tetapi tipe-G telah menjadi jauh lebih dominan di seluruh dunia, termasuk Inggris,” kata Loman.

Namun Loman menegaskan bahwa strain tersebut diperkirakan tidak berdampak pada proses menemukan vaksin untuk COVID-19.

Strain D614G sejauh ini disebut sebagai versi kuat dari SARS-CoV-2. Dilihat dari bentuknya, D614G punya jumlah mahkota menonjol empat hingga lima kali lebih dibandingkan COVID-19.

Seperti dikutip dari Daily Mail, para peneliti berpendapat bahwa jumlah tonjolan mahkota yang lebih banyak ini yang membuat virus lebih cepat menginfeksi sel manusia. Sifat ini tak hanya membuatnya menjadi lebih menular, tetapi juga membuat virus lebih stabil dan tangguh.

Saat ini para ilmuwan sedang meneliti mengapa virus Corona lebih parah menyerang sejumlah wilayah atau negara dibandingkan yang lain. Strain D614G, hanya mewabah di New York, Italia, dan Inggris, sementara di negara lain belum teridentifikasi.

Sebagian ilmuwan berpendapat, D614G hanya menjangkiti wilayah-wilayah dengan angka kematian COVID-19 terbanyak di dunia. Dalam hal ini, New York, Italia, dan Inggris masuk dalam kategori tersebut.

Pada studi yang lain, riset yang dilakukan para ilmuwan dari Scripps Research mengonfirmasi bahwa virus Corona yang bermutasi seperti D614G lebih mudah menempel pada reseptor.

Meski penelitian ini hanya melihat D614G di laboratorium yang dikontrol ketat, para ahli mengatakan bahwa sangat masuk akal struktur strain ini membuatnya lebih menular pada manusia.

“Ya, ini masuk akal. Penelitian ini berkualitas, dan itu artinya virus dapat berhasil menginfeksi pada dosis yang lebih rendah dan menyebar dengan lebih luas,” kata Professor Ian Jones, ahli virus dari University of Reading, Inggris, belum lama ini.

D614G menjadi strain yang paling menonjol sebagai virus dengan gen yang bermutasi sehingga memberinya lebih banyak protein. Dampaknya, virus bisa lebih cepat menempel pada sel manusia.

“Virus yang sudah bermutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak bermutasi dalam sistem kultur sel yang kami gunakan,” kata ahli virus, Dr Hyeryun Choe, PhD, peneliti senior dalam studi ini. “Data kami sangat jelas, virus menjadi lebih stabil dengan bermutasi.” (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *