Lisan, Surgamu Dan Nerakamu

foto : Unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Lisan, Surgamu Dan Nerakamu

Saudaraku,
Jika setelah belajar agama ternyata lisan semakin pedas dengan celaan dan sindiran, lebih banyak membahas fitnah dan bantahan daripada ilmu, semakin sombong, hasad dan merendahkan manusia, maka itu pertanda bahwa ilmu yang diperoleh “Tidak Berkah”.

Dengan lisan itu mereka berdusta, bersaksi, bersumpah palsu, mencaci maki, mengumpat, mencela, mengutuk, berkata keji, mengejek, berfatwa tanpa ilmu, namimah, berdakwah kepada kesesatan, melakukan fitnah, ghibah, dan lain-lain.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saudaraku,
Benarlah Nabi ﷺ yang bersabda :
“Kebanyakan dosa anak adam itu ada pada lisannya”.

(HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir X/243 dan al-Baihaqi dalam asy-Syu’ab IV/240, hadits dari Abdullah bin Mas’ud, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1201).

Namun di masa sekarang ini dosa pada lisan banyak juga yang dituangkan dalam bentuk tulisan pada buku, majalah, tabloid, di surat kabar, tulisan di media sosial seperti, twitter, facebook, instagram, telegram, whatsaap, dan lain-lain.

Bahkan terkadang dijumpai bahasa tulisan lebih tajam serta lebih berbahaya dari pada bahasa lisan, karena berdampak sangat buruk bagi seseorang dan suatu komunitas, ataupun masyarakat secara luas.

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :

إنّ العبد ليأتي يوم القيامة بحسناتٍ أمثالِ الجبال، فيجد لسانه قد هدمها عليه كلَّها

“Sesungguhnya hamba ada yang benar-benar datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan-kebaikan sebesar gunung-gunung, tetapi dia mendapatkan lisannya sungguh telah menghancurkan kebaikannya tersebut semuanya”

(Ad-Daa’ wad Dawaa’ hlm. 375)

Saudaraku,
Selagi kita masih diberikan amanah untuk hidup di muka bumi, perbanyaklah untuk saling mengingatkan agar mentaati kebenaran dan kesabaran. Sampaikanlah ilmu-ilmu yang bermanfaat daripada kita habiskan usia untuk mengumpat. Al-Imam Al-Hafizh Al-Mundziri rahimahullah mengatakan,

وناسخ العلم النافع له أجره وأجر من قرأه أو نسخه أو عمل به من بعده ما بقي خطه

“Orang yang menyalin ilmu bermanfaat mendapatkan pahalanya sendiri, pahala yang membaca, menyalin, atau yang beramal karenanya, setelah wafatnya, selama tulisannya tetap ada.”

(At-Targhib Wat-Tarhib jil. 1 hlm. 65)

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alusy Syaikh hafizhahullah berkata:

ﺃعظم ﻣﺎ ﺗﺠﺎﻫﺪ ﺑﻪ ﺃﻋﺪﺍﺀ اﻟﻠﻪ ﷻ ﻭﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻧﺸر اﻟﻌﻠﻢ، ﻓﺎﻧﺸﺮﻩ في ﻛل ﻣﻜﺎﻥ ﺑﺤﺴﺐ ﻣﺎ ﺗﺴﺘﻄﻴﻊ.

“Jihad terbesar yang engkau lakukan terhadap musuh-musuh Allah Azza wa Jalla dan setan adalah menyebarkan ilmu, maka sebarkanlah ilmu di setiap tempat sesuai kesanggupanmu.”

(Al-Washaya al-Jalilah, hlm. 46)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menyebarkan ilmu sesuai kesanggupan dalam upaya untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua’lam bishawab

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *