Penyaluran Bansos Lambat, Bank Dunia Minta Sinkronkan Data

Mari Elka Pangestu (Foto: Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengimbau agar pemerintah Indonesia segera melakukan sinkronisasi data dalam rangka mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.

“Rekomendasi kita bagaimana Indonesia punya data yang trusted dan interoperated dengan payment system,” ujar Mari  di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mari menyatakan negara yang melakukan sinkronisasi data akan mampu menyalurkan bansos secara cepat dan sesuai target sehingga dapat meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

“Lesson learned dalam jalankan bansos adalah pentingnya data dan keberadaan digital ID yang link dengan sistem pembayaran. Indonesia sudah punya high covered ID system tapi masalahnya pada data,” jelasnya.

Mari mengatakan percepatan penyaluran bansos seperti BLT sangat dibutuhkan karena secara empiris itu merupakan cara terbaik untuk dapat menyentuh masyarakat terdampak COVID-19.

“Sebagian besar negara menggunakan instrumen BLT ini yang secara empiris adalah cara terbaik dan langsung untuk capai masyarakat dan amankan masyarakat yang income-nya tiba-tiba hilang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mari menekankan pengembangan teknologi dan perbaikan data tidak hanya dilakukan pada tingkat pemerintah pusat melainkan juga di level paling kecil seperti RT dan RW.

Menurutnya, hal itu tidak hanya dapat menunjang percepatan penyaluran bansos namun juga kebijakan-kebijakan lain yang hasilnya harus tepat sasaran. “Kalau kita tidak ada data itu maka kita harus kreatif dan inovatif menggunakan data yang ada dan bisa dikembangkan sebagai sistem data yang bisa digunakan,” tegasnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah menargetkan skema penyaluran bansos sebagai stimulus pandemi COVID-19 selesai pada November 2020. Beberapa bansos yang diberikan melalui program jaring pengaman sosial (JPS) adalah bantuan program sembako, program keluarga harapan (PKH), bantuan khusus sembako Jabodetabek, bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai dana desa (BLTDD), dan bantuan tambahan beras.

Bansos tersebut dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dampak pandemi. “Berbagai skema bantuan selesai disalurkan paling lambat November 2020, kecuali BST tetap ada bantuan pada bulan Desember guna stimulus di akhir tahun,” jelas Muhadjir dikutip dari siaran pers, Selasa (25/8/2020). (26/8/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *