Semakin Sering Berbagi, Semakin Banyak Rezeki Mengalir, Hikmah Dari Sebuah Kisah Nyata

sedekah
foto : Unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id – Ada yang bilang uang bukan segalanya. Hanya saja berbagai kebutuhan dalam hidup tetap memerlukan uang. Mewujudkan impian melalui perencanaan finansial yang baik, rencana investasi dan membeli rumah, hingga pengalaman terkait memberi utang atau berutang adalah contoh kegiatan yang memerlukan uang.

Mengutip Fimela.com, Seorang Sahabat Fimela menceritakan bagaimana pengalaman hidupnya mengenai uang, hingga akhirnya menemukan titik balik bahwa Semakin Sering Berbagi, Semakin Banyak Rezeki Mengalir. Bagaimana kisahnya, berikut hajinews.id ceritakan untuk anda.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namaku Nursittah Nasution, tahun 2000 silam jadi pengalaman yang mengubah pandanganku tentang uang. Di tahun itu, ruko sembako dan rumah besar yang kami tempati hangus, habis tak bersisa. Kehidupan kami seolah berputar 180 derajat, dari yang memiliki rumah besar pindah ke rumah yang kecil. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ibu berinisiatif menjual beberapa perabotan rumah tangga yang tersisa. Hidup kami menjadi susah dan serba kekurangan karena saat itu ayah tidak bekerja dan dapur kami sangat jarang mengepul. Sejak saat itu kusimpulkan bahwa uang adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki hidup kami. Uang adalah solusi kesusahan kami. Aku pun bercita-cita menjadi kaya diusiaku yang saat itu barusia 7 tahun.

Uang adalah sumber kebahagiaan, itu yang terus kutanamkan di otakku sampai aku kuliah dan bekerja. Aku tumbuh menjadi seorang yang workaholic demi memuaskan rasa haus dan obsesiku terhadap uang. Semuanya kujajaki, diam-diam aku ambil pekerjaan sampingan tanpa sepengetahuan bos. aku juga mencoba bisnis online. Tentunya kalian akan berpikir sudah berapa banyak uang yang ku hasilkan? mungkin jika dikalkulasikan cukup banyak, namun uang yang kudapatkan selalu habis entah ke mana, padahal aku merasa sudah sangat berhemat. Terkadang motorku rusak, laptop juga ikutan rusak, atau beragam hal lain yang membuatku harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak.

Seiring berjalannya waktu, angka nol dalam saldoku juga meningkat tapi apakah aku merasa bahagia? Ya, aku bahagia. Namun itu hanya sesaat. Sesaat setelah aku membeli baju, tas baru atau sepatu baru, setelahnya aku kembali merasa kosong.

Kemudian, aku mulai sering membaca unggahan kata-kata bijak di media sosial. Disaat itu, ada satu kalimat yang membuatku cukup tersentak, disana tertulis

“Harta itu ibarat air yang mengalir, semakin deras aliran di hulu maka aliran di hilir juga harusnya semakin deras sehingga air tetap jernih dan bersih. Namun jika aliran di hulu mengalir deras namun di hilir tidak, maka air akan akan menggenang yang mengakibatkan air menjadi kotor. Begitupun dengan harta semakin banyak harta yang kau peroleh dan banyak juga yang kau keluarkan maka hartamu akan bersih dan sebaliknya jika tidak kau keluarkan maka hartamu akan habis tanpa kau sadari.”

Aku terusik dengan kalimat tersebut. Aku merasa, kalimat tersebut seolah mengingatkanku yang jarang bersedekah, walau hanya 5.000 rupiah. Aku juga sangat jarang mengirimkan uang kepada keluarga, karena beranggapan bahwa aku baru akan memberi jika sudah kaya nanti. Ternyata mindset dan prinsip yang selama ini aku yakini tentang uang adalah salah.

Kini aku sadari, bukan seberapa banyak uang yang kita dapatkan, tapi seberapa berkah uang tersebut. sejak dari situ aku mulai rajin mengirimkan uang kepada orangtuaku. Meski tidak banyak, aku yakin mereka senang menerimanya. Bukankah jika orang tua ridha maka pintu rezeki akan terbuka dimana-mana?

Aku merasa Alllah sangat baik, meski jumlah uang yang ku keluarkan untuk kebaikan tidak seberapa, Namun Allah membalasnya dengan nilai yang berlipat ganda. Setiap kali aku memberikan uang kepada kedua orangtuaku, tidak perlu menunggu lama, Allah kirimkan rezeki yang tidak kusangka-sangka yang datang dari mana-mana.

Akupun kini berkesimpulan bahwa, jika kita mudah mengeluarkan harta untuk kebaikan maka, Allah juga akan mudah memberikan Rezeki. Jangan tunggu kaya baru memberi ya, memberilah maka kita akan menjadi kaya. Karena saat kita memberi bukan hanya uang yang kita berikan namun juga cinta. (Sitha/diolah dari berbagai sumber) .

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *