Memaknai Pandemi Virus Korona Sebagai Nikmat

Memaknai Pandemi Virus Korona Sebagai Nikmat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Memaknai Pandemi Virus Korona Sebagai Nikmat

“TIDAK ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan, barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghabun: 11).

KETIKA ditimpa suatu ujian (musibah, misalnya), kita harus yakin bahwa ujian tersebut datang dengan izin Allah. Sudah pasti bahwa ujian tersebut diukur oleh Allah sesuai dengan kemampuan kita dalam menerima ujian.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

KITA memastikan bahwa ujian tersebut pada hakikatnya membawa kebaikan bagi kita. Ujian tersebut tentu saja juga membawa kebaikan bagi orang-orang lain yang beriman.

KENAPA ujian membawa kebaikan? Ujian membawa kebaikan karena semua ujian yang datang dari Allah merupakan kebaikan bagi semua hamba-Nya.

SELAIN ridha menerima takdir, kita pun ridha menerima ketentuan Allah. Itulah sebabnya, kita maupun pasien virus korona, misalnya, hendaknya terus bersabar, berdoa, dan berikhtiar dalam menjalani ujian yang diberikan Allah tersebut.

DALAM kondisi masih berpandeminya virus korona, hendaknya kita terus bersabar, berdoa, dan berikhtiar menenangkan hati dengan berzikir dan mengingat Allah. Sebab, hanya dengan mengingat Allah, hati kita akan merasa tenang dan tenteram. Bagi siapa pun yang mengingat Allah, maka Allah akan mengingatnya pula.

SEPANJANG seseorang berzikir dengan penuh keyakinan dan kesungguhan akan harapan kepada Allah, maka Allah akan menurunkan ketenangan dan ketenteraman pula. Allah berfirman di dalam Alquran seperti yang di bawah ini.

“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan zikir pada Allah. Ingatlah bahwa dengan zikir kepada Allah, hati pun akan merasa aman dan tenteram.” (QS Ar-Ra’d: 28).

Di samping itu, kita pun tetap berprasangka baik kepada Allah. Tentu saja prasangka baik kita tersebut diiringi dengan kesabaran hati.

KARENA setiap sakit bisa menjadi penggugur dosa, peningkat pahala, dan pengangkat derajat, semoga sakitnya tersebut benar-benar bisa menjadi pendekat diri kepada Allah. Itulah nikmat terbesar.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *