Jakarta, Hajinews.id – Pengamat Politik sekaligus tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Rocky Gerung mengomentari terkait delapan petinggi KAMI yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Menurut Rocky, presidium Gatot Nurmantyo tidak akan gentar atas penangkapan tersebut.
“Beberapa deklarator KAMI, ditangkep dengan maksud menakut-nakuti Nurmantyo, e… Gatot Nurmantyo itu, kalau soal takut enggak takut, ya dia diuji sebagai seorang militer,” ujar Rocky Gerung, baru-baru ini.
Lanjut Rocky, bahwa penangkapan itu dianggkap mantan Panglima TNI itu hanya sebagai hiburan saja. Karena memang tidak penting untuk ditanggapi.
“Jadi itu keadaan kita, nah semakin frustasi rezim, semakin dia cari cara untuk menandingi narasi dari oposisi,” kata Rocky Gerung.
Sebelunya aparat kepolsian menangkap delapan petinggi KAMI di tempat berbeda, Jakarta dan Medan. Mereka diduga melakukan aktivitas di media sosial yang diduga menjadi salah satu penyebab demontrasi menolak UU Ciptaker, selama tiga hari 6-8 Oktober 2020, yang berujung kericuhan.
Para tersangka yang berada di barisan depan tersebut di antaranya Ketua KAMI Medan Khairi Amri (KA), dan petinggi KAMI Syahganda Nainggolan (SN), Jumhur Hidayat (JH) dan Anton Permana (AP).
Tersangka lainnya, yaitu Novita Zahara S (NZ), Wahyu Rasasi Putri (WRP), Kingkin Anida (KA) dan Deddy Wahyudi (DW).
Mengenai penangkapan aktivis KAMI, Gatot Nurmantyo sebelumnya telah memperhitungkan risiko tersebut dan menyebut jika hal itu tidak perlu diributkan.
“Jadi kami sudah menghitung segala risiko, sampai risiko yang terberat. Kami sudah siap lahir batin, maka tidak perlu diributkan apalagi dikasihani. Justru ada berkah dan kami mengucap syukur Alhamdulillah,” ujar Gatot Nurmantyo. (mh)