Jakarta, Hajinews.id – Hasil survei yang digelar Indikator Politik Indonesia pada Maret, Mei, dan Juli mencatat, akibat pandemi Covid-19, sekitar 55 persen masyarakat cari makan semakin sulit.
Lainnya, mengalami kesulitan membayar biaya sekolah (12,3 persen), kesulitan membeli kuota internet untuk sekolah (11,5), kesulitan mencicil rumah (2,9 persen) hingga kehilangan pekerjaan (11,9 persen).
Sedangkan jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan beban terbesar memburuknya ekonomi diderita masyarakat dengan pendidikan SLTP dan SD. Dua kelompok masyarakat ini menyebutkan ekonomi mereka semakin sulit lebih dari 70 persen.
Perinciannya dengan latar pendidikan SD sebanyak 72,4 persen, dan SLTP sebanyak 76,2 persen.
Sedangkan masyarakat dengan latar pendidikan SLTA mengalami kesulitan ekonomi di rumah tangganya sebanyak 66,9 persen responden. Sedangkan dengan latar pendidikan kuliah ke atas hanya 38 persen yang menyebutkan perlambatan pendapatan.
“Lebih dari separuh warga yang ekonomi turun, menyebutkan makan saja susah,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangannya, Minggu (18/10/2020).
“Mayoritas responden (lebih dari 50 persen) masih menilai [ekonomi] gelap gulita. Namun trennya lebih baik dari Mei (2020),” ujarnya lagi. (mh)