Hajinews.id – Prancis tengah mencari cara memperbaiki kembali hubungan dengan negara-negara Muslim yang renggang akibat pernyataan Presiden Emmanuel Macron. Prancis berencana mengirimkan duta khusus untuk menyampaikan pandangan-pandangan Macron pada dunia Muslim.
“Prancis mencari cara menunjuk duta besar khusus untuk menjelaskan pemikiran Presiden Emmanuel Macron tentang sekularisme dan kebebasan berekspresi,” tulis The Guardian seperti dilansir Sputniknews pada Kamis (5/11).
Dikutip dari Republika, utusan khusus Prancis itu ditugaskan untuk membantu mencegah sentimen anti Prancis menyebar lebih luas di mana telah terlihat di beberapa negara mayoritas Muslim dalam beberapa pekan terakhir.
Diketahui ketegangan antara Muslim dan Prancis meningkat setelah Emmanuel Macron membiarkan majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Macron justru menilai itu sebagai kebebasan berekspresi. Bahkan Macron menyudutkan dan menghina Islam pasca aksi teroris yang membunuh seorang guru sejarah. Pasca pernyataan Macron itu gelombang protes keras dari dunia Muslim.
Pernyataan Macron itu telah memperburuk hubungan antara Prancis dan sejumlah negara mayoritas Muslim, terutama Turki. Seruan untuk memboikot produk-produk Prancis, yang didorong oleh presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan juga telah diluncurkan. Para pemimpin Muslim terkemuka lainnya juga telah mengikuti jejak Erdogan dan mengeluarkan pernyataan anti-Prancis.