Cara Allah Menghapus Dosa Hamba-Nya Melalui Penyakit

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



hajinews.id – Penyakit sebagai berkah tersembunyi, karena penyakit dapat menghapus dosa yang telah kita perbuat.
Allah berfirman dalam surat Asy-Syura ayat 30 yang berbunyi :
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

Wa mā aṣābakum mim muṣībatin fa bimā kasabat aidīkum wa ya’fụ ‘ang kaṡīr.
Artinya: Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Suatu saat Nabi Muhammad SAW mengunjungi orang sakit yang menderita demam, dia berkata: “Saya punya kabar baik untuk anda. Karena sesungguhnya Tuhanku telah mengatakan kepadaku demam adalah hukumanku yang aku berikan kepada orang-orang yang beriman agar mereka tidak perlu dihukum di neraka.”

Ini adalah hukuman yang Allah berikan agar anda selamat dari hukuman kehidupan selanjutnya. Berarti menderita suatu penyakit merupakan berkah terselubung.

Dikutip dari Republika, dalam hadits lain disebutkan, itu akan menyingkirkan dosa-dosamu seperti pohon di musim gugur. Saat anda menggoyangkan semuanya, daunnya akan jatuh. Begitu juga penyakit akan menyingkirkan dosa-dosamu.

Setiap bencana adalah untuk kebaikan anda. Ini adalah sesuatu berlaku untuk setiap bencana dan kemalangan. Rasulullah SAW bersabda, “Bahkan jika duri menusuk salah satu dari anda, itu akan menebus sebagian dari dosa anda,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Hadist lainnya yang terkenal Rasulullah berkata, “Luar biasa urusan orang beriman, karena segala sesuatu yang terjadi padanya terjadi untuk kebaikannya. Jika sesuatu yang baik terjadi dan dia bahagia, dia bersyukur kepada Allah, dan itu baik untuknya. Dan jika sesuatu yang buruk terjadi, maka dia bersabar, dan Allah membalasnya atas kesabaran itu,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Kita tidak ingin sakit, kami tidak menginginkan bencana, tetapi setiap dari kita akan jatuh sakit dan akan menghadapi malapetaka. Ketika itu terjadi, maka kita bangkit dan menghadapinya. Seraya dengan memperbaharui iman kita kepada Allah, merendahkan diri, serta menyerahkan diri kepada-Nya. Melalui semua ini, kita menghargai berkah bahkan saat jatuh sakit dan mengalami musibah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *