Jakarta, Hajinews.id – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kagum dengan Habib Rizieq Shihab yang disambut oleh ribuan pengikutnya beberapa waktu lalu.
Orang dekat JK, Hamid Awaludin menceritakan JK sangat takjub munculnya fenomena tersebut karena adanya kekosongan pemipimpin.
“Beliau bilang karena itu kita harus bicara pada parpol dan ormas Islam, kenapa ada gerakan massa ini. Jangan-jangan aspirasi mereka tidak ada tersalurkan pada parpol dan ormas Islam,” ujar Hamid, baru-baru ini.
Selain itu, kata dia, JK khawatir jika gerakan Habib Rizieq ini tidak terwadahi aspirasinya maka bisa menjadi gerakan radikal.
“Dia mengatakan bila tidak ada upaya serius pertemukan, ini bisa jadi gerakan radikal. Kalau tidak serius, gerakan ini bisa jadi gerakan radikal,” ucap Hamid mengisahkan ucapan JK.
Hamid memahami kekhawatiran JK itu, sebab politisi dan pengusaha ini dua kali itu melihat riwayat dinamika belakangan ini yang terjadi.
Dalam kesempatan ini, Hamid mengatakan tak seharusnya TNI terlibat dalam penurunan baliho Habib Rizieq Shihab. Tugas pencopotan baliho cukup dilakukan oleh aparat Satpol PP dan kepolisian.
“Kalau menurut saya, terkesan sekali berlebihan eksesif, yang dilakukan TNI. Itu kan tugasnya polisi dan polisi kita masih mampu melakukan itu. Terus terang ada kesan eksesif ketika TNI menurunkan baliho dan gambar Habib Rizieq. Itu masih bisa dilakukan polisi,” katanya.