Sri Mulyani Kecewa Rasio Pajak Jeblok

Menkeu Sri Mulyani. Foto: Dok Detik
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui lembaganya belum optimal dalam mengumpulkan pajak. Capaian itu tidak membanggakan di 2020 akibat pandemi Covid-19.

“Kita akui tax ratio (rasio pajak) rendah. Itu bukan hal membanggakan,” katanya dalam video daring Kamis (3/12/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia menjelaskan ketersediaan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, bahkan pasokan pangan yang memadai untuk ratusan juta masyarakat Indonesia bisa tercipta lewat pajak.

Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan akan mengerahkan seluruh upaya dan usaha demi memaksimalkan penerimaan negara. Salah satunya lewat reformasi organisasi hingga inovasi dalam pemungutan pajak.

“Itu semua ikhitiar kita untuk mengumpulkan penerimaaan negara yang tinggi,” jelas Menkeu.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan rasio pajak pada 2020 sebesar 7,90 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka tersebut, kata dia, terus mengalami penurunan sejak 2018. Pasalnya, rasio pajak mencapai 10,24 persen pada dua tahun lalu.

Namun, angka itu turun menjadi 9,76 persen pada 2019. Sementara itu, pemerintah lebih optimistis menyongsong. Berdasarkan data APBN 2021, rasio pajak dipatok 8,18 persen.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *