Samidin Nashir, Pengawal Perlindungan dan Pengamanan Jamaah Haji

H. Samidin Nashir (alm) bersama istri Hj. Sri Sulastri
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id,- Senin pagi tanggal 21 Desember 20020 Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia dikejutkan oleh berita duka meninggalnya Sekjen IPHI Kolonel Purn TNI Drs KH. M. Samidin Nashir, MM di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta. Ia dimakamkan di tempat kelahirannya di Kebumen Jawa tengah hari itu juga.

Innalillahi wa inna Ilaihi Raajiuun. Ungkapan bela sungkawa dan doa tersebar dimana-mana, semoga almarhum husnul khotimah, diampuni dosanya dan diterima amalnya sehingga layak masuk jannatunna’iim.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Samidin Nashir adalah orang baik. Disiplin dan pekerja keras, kerjanya tuntas. Dalam Kiprahnya sebagai Sekjen IPHI, Samidin Nashir adalah tulang punggung organisasi yang menghimpun alumni haji, bernama IPHI. Alumni haji saat ini di Indonesia lebih dari 10 juta orang, jumlah yang tidak sedikit, dan mereka adalah orang-orang kaya dan berpengaruh di masyarakat.

Sebagai Sekjen IPHI Periode 2015-2020, H. Samidin pula yang selama ini membawa bendera Haji menyampaikan gagasan-gagasan Ketua Umum IPHI H. Ismed Hasan Putro. Gagasan itu adalah mengembangkan potensi jamaah haji sebagai pelopor ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi umat, serta pengembangan produk halal. Semua itu dalam rangka mewujudkan haji mabrur sepanjang hayat.

H. Samidin Nashir bersama Ketum IPHI H. Ismed Hasan Putro dan pengurus lainnya memberikan penghrgaan kepada Ketua MPR H. Bambang Soesatyo.

Sebelum meninggal, Haji Samidin sedang menyiapkan Muktamar IPHI yang sedianya akan digelar di Surabaya pada April 2020. Namun berhubung ada pandemi Covid, pelaksanaannya menjadi tertunda. Insya Allah muktamar IPHI akan digelar di Surabaya secara terbatas pada Mei 2021. Saat menyiapkan Mukamar inilah Haji Samidin sakit hingga meninggalnya. Namun semua semua rancangan keputusan sudah ia selesaikan.

Dalam kiprahnya di dunia dakwah, alumni Seskoad ini pernah memimpin Direktur Lembaga Pencetakan Alquran Kemenag RI. Percetakan Alquran itu berada di Ciawi yang dibangun era Menag Maftuh Basuni. Tujuannya untuk mencetak Alquran agar terjamin kualitasnya.

KH Samidin Nashir juga memimpun Pondok Pesantren Tahfidzul Quran di Kebumen Jawa Tengah di bawah Yayasan Hasana Kebumen yang beralamat di Jl. Lingkar Selatan Km. 03, Kalirejo Kebumen.

Di sini pula Samidin Nashir menyelenggarakan SMP Tahfidul Quran dan Tempat Pendidikan Alquran untuk anak-anak.

Sebuah masjid megah yang sedang direnovasi belum sempat ia lihat hingga meninggalnya. Semoga para santrinya melanjutkan kiprah dan kepeloporan Haji Samidin mengembangkan Alquran sebagai penerang di akhirat kelak.

Pesantren peninggalan H. Samidin Nashir

Kiprah lainnya Haji Samidin di bidang dakwah adalah sebagai Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), menggantikan posisi Slamet Efendi Yusuf yang meninggal dunia pada Desember 2015.

Di KPHI bersama sejawatnya antara lain Dr. H. Abidinsyah Siregar, DHSM, Dr. H. Imam Addaruqutni dan Ir. H. Agus Prayitno, Haji Samidin Nashir memiliki pemahaman yang baik mengenai manajemen pengamanan jamaah haji. Dia pula yang mengembangkan sistem pengamanan dan perlindungan jamaah haji dengan menggunakan strategi jaring laba-laba.

Adalah Ir. H. Agus Priyanto, salah seorang anggota KPHI bersaksi di tayangan Youtube, yang menyatakan bahwa Haji Samidin Nashir adalah penggagas strategi jaring laba-laba, yakni sistem pengamanan operasional yang melibatkan semua petugas haji non kloter dan tenaga musiman, dengan membuat simpul-simpul jarring komunikasi dan pengendalian yang dikordinasi perwira TNI/Polri di titik-titik simpulnya.

“Sistem jaring laba-laba ini membantu untuk menemukan jamaah yang tersesat di Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina) dan sekitar Masjidil Haram,” kata Agus Priyanto.

Ia juga menyaksikan bahwa pada musim haji tahun 2006 – 2008, Samidin ditugaskan untuk mensupervisi penerapan satuan operasional (Satop) Armina.

Sejak bertugas di KPHI mulai tahun 2013-2018, Samidin Nashir memang memiliki perhatian yang serius terhadap perlindungan keamanan dan keselamatkan jamaah. Termasuk jamaah yang mengalami tindak criminal, hilang atau ghoib.

Haji Samidin Nashir yang lahir di Kebumen 1 Maret 1951 kini telah tiada, meninggalkan isteri Hj. Sri Sulastri dan tiga orang putri. Doa kita semoga amal ibadah almarhum haji Samidin Nashir diterima di sisi Allah SWT, dan perjuangannya menjadi amal saleh. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu. (fur).

H. Samidin Nashir dan istri bersama anak-anak santri (dok)
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *