Penghuni Kolong Jembatan Tol Waru-Tanjung Perak Merasa Dianaktirikan Risma

Penghuni Kolong Jembatan Tol Waru-Tanjung Perak Merasa Dianaktirikan Risma
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Baru beberapa hari menjabat sebagai menteri sosial Tri Rismaharini sudah membuat senang penghuni kolong Jembatan Menteng Jakarta Pusat karena aksi blusukannya.

Namun tidak bagi penghuni jembatan tol Waru-Tanjung Perak Surabaya. 175 kepala keluarga (KK) yang berdiam di sana mengaku tidak pernah dikunjungi Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dilansir dari laman jatimnow.com, kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak dekat Kampung 1001 Malam yang dijadikan tempat tinggal oleh 175 KK tunawisma itu masuk dalam kawasan Lasem Baru, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.

Sejumlah keluarga yang tinggal di kolong jalan tol itu terbagi dua, dipisahkan sungai, sehingga untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu tambang. Warga menempati kolong jalan tol dan Kampung 1001 Malam itu sejak Tahun 1999.

”Di sini ya akses jalannya begini mas. Apalagi kalau malam. Gelap,” kata Sigit Santoso alias Mamik, Pengurus Kampung 1001 Malam mengawali ceritanya, Senin (4/1/2021).

Pria berusia 37 tahun itu menegaskan bahwa perkampungan di bawah jalan tol dan Kampung 1001 Malam berbeda. Namun sama-sama berdiri sejak 1999. Dulu, wilayah tersebut hanya dataran dipenuhi ilalang seperti sawah atau orang jawa menyebut tegalan. Tak banyak yang tinggal dan hanya para pemulung. Suasananya juga seram.

”Dulu itu nama kampungnya Tegal. Terus ada salah satu orang yang membantu warga di sini, kemudian dikasih nama Kampung 1001 Malam. Akhirnya terkenal sampai sekarang dengan nama itu,” jelasnya.

Dia menerangkan kalau Tri Rismaharini belum pernah blusukan ke sana. Yang pernah berkunjung adalah Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana (WS) yang kini menjabat Plt Wali Kota Surabaya, menggantikan Risma yang saat ini menjadi Mensos.

”Yang sering itu Pak Wisnu. Hampir tiap tahun. Kegiatannya itu sahur bareng. Tapi sekitar tiga tahun ini ndak ke sini,” paparnya.
Sementara Khusnul, warga yang menghuni kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak mengakui hal sama. Katanya, selama hidup puluhan tahun di sana, belum pernah tersentuh pemerintah kota.

”Gak onok mas. Kok ngarepno bantuan. Lak gak nggolek rosokan yo gak mangan (Nggak ada mas. Kok mengharapkan bantuan. Kalau nggak cari rongsokan ya nggak makan),” ujarnya sambil beranjak pergi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *