Komentar Kiai As’ad Said Ali Soal Mensos Blusukan di Jalan Sudirman

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Kiai As’ad Said Ali/ Tokoh NU dan mantan wakil Kepala BIN.

Hajinews.id – Seorang teman mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp meminta pendapat saya soal berita pejabat yang sidak di Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin, biasanya pusat jantung Ibu Kota ini sepi pengemis, tetapi tiba tiba-tiba banyak peminta bergerombol, pengemis dadakan, diduga rekayasa demi sang pejabat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kejadian semacam itu bukan hal baru. Sejak jaman Machiavelli tempo dulu sudah ada, sebab kata tokoh Italia tersebut “politik menghalalkan segala cara “. Trik pejabat tersebut tergolong lumrah, tidak ada unsur kekerasan, meski kurang terpuji dari segi moral karena mengandung rekayasa murahan dan eksploitasi masyarakat yang termarginalkan.

Politik juga sering diartikan intrik (dasisah) dan bahkan diartikan muslihat / licik (khid’ah) atau akal-akalan yang penting menang, tujuan tercapai. Tinggal kata hati masing-masing.

Dalam era demokrasi, konotasi negatif politik itu tidak hilang, pada hal nilai-nilai demokrasi mengajarkan kebebasan sejajar dengan keadilan, persamaan dan persaudaraan. Bahkan ditambah lagi unsur penghormatan terhadap HAM dan menghindari cara kekerasan. Tetapi prakteknya terkadang tidak seperti itu.

Terlebih lagi pada era medsos atau pasca-kebenaran, pencitraan menjadi elemen penting dalam politik. Misalnya dalam pemilu presiden di Amerika Serikat, meskipun perolehan suara Trump kalah , masih ngeyel dengan berbagai macam intrik mengaku menang. Timbullah drama politik yang lucu-lucu.

Makanya para ulama membagi politik menjadi dua pertama politik kasta rendah (siyasah safilah), yaitu politik semata untuk mencari kekuasaan belaka dan kedua politik kasta tinggi (siyasah ‘Aliyah), yaitu politik yg mengutamakan kemaslahatan bangsa atau masyarakat.

Jadi selalu ada pilihan, terserah anda. Yang jelas Panca Sila mengajarkan politik yang etis dan bahkan religius. (Sitha).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *