Bukan Salah Hujan

Bukan Salah Hujan
Hujan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Secara hukum kausalitas, bencana hidrometeorologi seperti banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.

Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara peristiwa hujan selain bisa dilihat dalam sudut pandang saintifik, juga bisa dilihat dari sudut pandang teologis. Pada prinsipnya hujan, baik secara saintifik maupun teologis tetaplah sebuah peristiwa yang memberikan kebaikan bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Tidak ada yang salah sama sekali dengan hujan, justru sangat bermanfat bagi manusia, lingkungan dan seluruh makhluk di muka bumi.

Hujan adalah ciptaan Allah, sebagaimana ditegaskan dalam Al Qur’an : Dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. dan Dialah yang Maha pelindung lagi Maha Terpuji (QS Asy Syura : 28).  Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam (QS Qaaf : 9). Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman ?. (QS Al Anbiyaa : 30).

Disisi lain, Allah sangat melarang manusia merusak alam lingkungan ini, sebagaimana firmanNya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”. (QS Al A’raf : 85).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *