Zaim Saidi, Dinar & Sufisme

Zaim Saidi, Dinar & Sufisme
Foto : dinar dirham
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Zaim Saidi bertasawuf?” Pola pikirnya selama ini cenderung Muhammadiyah. Sedangkan tasawuf lebih terasosiasi dengan NU. Sayalah yang besar dari lingkungan tasawuf, yakni aliran Tarekat Sathariyah — tasawufnya Pangeran Diponegoro— di Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran. Pesantren yang dibakar PKI tahun 1948.

Lalu tiba-tiba Zaim Saidi juga bertasawuf. Tasawufnya Tarekat Murabithun yang imam atau ‘mursyid’nya adalah Ian Dallas. Sahabat muda gitaris Eric Clapton. Lagu Eric Clapton ‘Tears in Heaven’ kabarnya dipengaruhi oleh nilai spiritualitas Ian Dallas. Syeikh Abdul Qadir kini namanya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Zaim menyebut mulanya tarekat itu berpusat di Maroko. Syeikh Abdul Qadir memindahkannya ke Afrika Selatan. “Cape Town itu sangat spiritualistis,” katanya saat itu pada saya. “Kota itu dikelilingi 16 makam wali. Salah satunya dari Indonesia, Syekh Yusuf.” Zaim Saidi berguru ke sana.

Murabithun serupa tarekat sufi lainnya. Penekanan tarekat ini penyucian hati. Jauhi segala kekerasan. Selebihnya ya bermasyarakat biasa. Bermuamalah mengikuti Sunnah Nabi. Sunnahnya, menurut Zaim Saidi, “seperti yang dipraktikkan oleh para sahabat dan generasi awal muslim.”

Kalau Jamaah Tabligh memilih ‘khuruj’ –bersafari dakwah— sebagai sunnah yang diikutinya. Murabithun memilih bersunnah dengan penggunaan dinar dirham. Itu yang membuat Zaim Saidi lalu jadi penggerak penggunaan dinar dirham.

Karena aktivitas Zaim Saidi itu, saya menanggung akibatnya. Beberapa kali saya dihubungi orang. Menanyakan soal dinar dirham. “Wah itu pasti keliru,” kata saya. Mereka bingung antara Zaim Saidi dan Zaim Uchrowi. Maka saya hubungi Zaim Saidi. Mengapa sih sibuk mengurus dinar dirham?

Dinar dirham itu emas dan perak. Punya nilai intrinsik. Bentuknya saja koin, dan ukurannya sudah disepakati dunia selama berabad-abad,” Zaim Saidi memaparkan panjang lebar. Maka dulu, lanjutnya, setiap pencetakan uang kertas selalu dijamin dengan cadangan emas.

Dia benar. Dulu semua begitu. Sekarang tinggal Swiss yang masih mencadangkan emas buat setiap pencetakan uang. Seluruh dunia sudah menghapus sistem itu. Walau begitu, Amerika hingga China pun tetap menyimpan emas besar-besaran. Termasuk yang dari Freeport Indonesia.

Disebut Zaim Saidi, tak ada yang dirugikan dalam bermuamalah dengan dinar dirham. “Dulu dengan satu dinar dapat satu kambing. Sekarang satu dinar dapat satu kambing juga, dan bahkan lebih,” katanya sekitar delapan tahun silam.

Maka ia pun mengajak teman-temannya berdinar dirham dalam bermualamah. Banyak yang menyambutnya. Membeli dinar dirham. Seperti untuk tabungan dan juga mahar. Bahkan menjadi tren buat mahar pernikahan kalangan milenial. Ada juga yang buat berdagang.

Zaim Saidi segera terasosiasi dengan dinar dirham. Membuatnya dikagumi dan dijauhi. Para pengikut Wahabi menudingnya sesat karena dia bertasawuf. Kalangan Hizbut Tahrir juga merasa terganggu. Sebab Zaim Saidi mengkritisi praktik riba yang membelit Kekhalifahan Turki Usmani.

Sempat pula dia berpolemik dengan beberapa aktivis ekonomi syariah. Zaim Saidi menyebut masih ada hal ribawi pada sebagian praktik ekonomi syariah. Bahkan ada aktivis dinar dirham yang dikritiknya. “Dia bermain spekulasi buat membisniskan dinar,” kata Zaim Saidi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *