Daftar Donatur Palestina
Hajinews — PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan jumlah pembiayaan sebesar Rp272 triliun dan pendanaan mencapai Rp336 triliun pada 2025. Dengan neraca dan kinerja keuangan yang baik Direktur Utama BSI, Hery Gunardi optimis meski berada di tengah kondisi yang menantang.
“Pendapatan signifikan dan sinergi biaya ke depan akan memberikan hasil kontribusi positif bagi pertumbuhan BSI,” ungkap Dirut BSI Hery Gunardi saat webinar, Jakarta, sebagaimana dilansir Akurat, Rabu (10/2/2021).
Menurutnya, semenjak dibentuk pada tanggal 1 Februari 2021, BSI memiliki neraca dan kinerja keuangan yang baik sehingga target tersebut dapat tercapai.
Herry mengatakan, per Desember 2020, BSI memiliki kinerja yang solid ditunjukkan aset mencapai Rp239,73 triliun, dana pihak ketiga mencapai Rp209,90 triliun, pembiayaan mencapai Rp156,52 triliun dengan laba bersih mencapai Rp2,19 triliun.
Selain itu, ia optimistis meski di tengah kondisi yang menantang bank syariah masih dapat tumbuh baik dan resilient namun memang size-nya relatif kecil.
Ia menuturkan, bank syariah per November 2020 dari sisi aset mencapai 13,36 persen secara tahunan mencapai Rp591 triliun.
Kemudian kredit atau pembiayaan per November 2020 yang telah disalurkan juga tumbuh 9,16 persen mencapai Rp392 triliun dan dana pihak ketiga yang dikumpulkan mencapai Rp474 triliun atau tumbuh 13,52 persen.
Ia mengatakan kedepannya BSI bakal melakukan strategi dengan menumbuhkan segmen UMKM dalam ekosistem dan value chain yang terintegrasi, melayani segmen ritel dengan layanan kahs syariah.
“Serta pengembangan segmen wholesale dengan produk inovatif termasuk pengembangan bisnis global,” katanya.
Pihaknya juga akan mengejar berbagai tantangan keuangan syariah yang ada selama ini, yakni peningkatan kompetensi sumber daya manusia, literasi dan inklusi keuangan syariah, memperkuat infrastruktur digital dan keamanannya, dan memilih pertumbuhan pada sektor dan segmen yang sehat.
