Hajinews — Facebook berencana membatasi konten-konten yang memuat bahasan politik. Isu ini sebenarnya sudah dipertimbangkan sejak 2019 lalu, tetapi wacana ini baru akan dilaksanakan Facebook dalam waktu dekat.
Sebelumnya Facebook sudah mengambil beberapa tindakan terkait konten politik, misalnya saja dengan membatasi iklan politik di Pilpres AS pada 2020 tahun 2020.
Keputusan pembatasan tersebut berangkat dari adanya tragedi kasus pengepungan Capitol Hills di Amerika Serikat. Sebab diduga perencanaan pengepungan itu disebut di platform media sosial.
Sebagaimana laporan AP News, Trump mendorong para pendukungnya untuk beraksi pada Rabu (6/1/2021) pagi waktu setempat. Dia mendesak mereka untuk berbaris menuju Capitol. Kerusuhan tersebut diakibatkan oleh Trump, yang selama berminggu-minggu mengunggah informasi tidak benar melalui akun media sosialnya soal pemilu AS dan telah mendesak para pendukungnya untuk turun ke Washington, memprotes persetujuan resmi Kongres atas kemenangan Biden.
Facebook juga menekankan, jika pihaknya sama sekali tidak menghapus konten politik.
“Penting untuk diperhatikan bahwa kami tidak menghapus konten politik dari facebook sama sekali,” ungkap Direktur Manajemen Produk Facebook, Aashta Gupta.
Sementara itu selain Facebook, platform Twitter dan Google pun telah melakukan hal serupa.(dbs)