Din Syamsuddin Tentang Tuduhan Radikal: Mereka Ini Pion dari Kelompok yang Tidak Suka Islam

Konspirasi Meradikalkan Din Syamsuddin
Din Syamsuddin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Dosen FISIP UIN Jakarta, Din Syamsuddin angkat bicara terkait tuduhan radikalisme yang dilayangkan padanya oleh Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung ( GAR ITB).

Din Syamsuddin mengatakan bahwa sesungguhnya perkara tersebut kecil, tapi ada sesuatu yang besar di baliknya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sebenarnya kasus ini tanpa mengecilkan, bagi saya adalah kecil. Namun, di belakangnya besar,” kata Din Syamsuddin, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube inPrime Channel, Selasa, 16 Februari 2021.

“Karena kelompok yang menama dirikan GAR ini tidak mewakili seluruh alumni ITB dan tidak mengundang reaksi dari internal kampus, baik mahasiwa, dosen, guru besar, dan lain sebagainya,” sambungnya.

Din Syamsuddin pun mengungkapkan bahwa dia masih bisa mengontrol permasalahan itu, karena dia menilai apa yang dilakukan GAR ITB kurang cerdas.

“Masalah ini terus terang cotrolable, dapat diatasi, karena saya sebagai ilmuwan dan akademisi juga tahu, apa yang mereka lakukan itu kurang cerdas, kurang pintar, terlalu didorong semangat,” kata Din Syamsuddin.

Tak hanya itu, Din Syamsuddin juga menduga kemungkinan besar GAR ITB hanyalah pion-pion yang digunakan kelompok tertentu.

“Besar kemungkinan bahwa mereka ini pion-pion dari mungkin kelompok-kelompok kepentingan lain di luarnya, yang berdimensi tidak suka kepada Islam. Ini analisa akademik ya, saya tidak mengumbar kebencian, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Din Syamsuddin lantas menyebut bahwa selain dirinya, masih ada lagi beberapa orang yang digugat oleh GAR ITB.

Mereka adalah CEO Wardah, Nurhayati Subakat karena memberi beasiswa untuk mahasiswa ITB yang beragama Islam, dan salah seorang Dekan ITB karena pernah bersimpati pada PKS.

“Jadi kelompok ini ada nuansa fobia terhadap Islam. Namun sebagai pengamat politik, saya menengarai, ada juga kemungkinan link dengan tokoh-tokoh pejabat-pejabat yang berada di ring dekat Istana,” kata Din Syamsuddin.

Analisa Din Syamsuddin itu semakin diperkuat dengan terungkapnya Jubir Presiden, Fadjroel Rachman yang diduga merupakan anggota aktif GAR ITB, dan juga pernah meminta dirinya dipecat dari Majelis Wali Amanat (MWA) ITB.

Din Syamsuddin pun mengungkapkan bahwa selain dukungan, dirinya juga menerima berbagai analisis terkait masalahnya, tentu ada yang dapat disepakati dan ada yang tidak.

“Yang dapat disepakati, ini adalah hanya ingin mengetes sejauh mana tokoh-tokoh Islam punya pengaruh, sejauah mana umat Islam itu terkonsolidasi, sejauh mana Muhammadiyah itu solid,” ucapnya.

“Mereka ingin mengetes, kalau sampai hasilnya, umat Islam dan ormas Islam tidak bergerak apa-apa, diam saja, maka catatan bagi mereka,” ujar Din Syamsuddin. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *