Banjir Jakarta Disorot Media Asing, Ibu Kota yang Tenggelam jadi Pemicunya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id – Fenomena banjir Jakarta 2021 kembali menjadi sorotan sejumlah media asing, dengan salah satunya menyebut bahwa faktor tenggelamnya permukaan tanah Ibu Kota menjadi penyebab bencana musiman tersebut.

Media AS Vox, dalam videonya berjudul “Why Jakarta is sinking” yang dipublikasi dalam situs berbagi video populer pada 19 Februari 2021, menyebut bahwa “permukaan tanah Jakarta, khususnya di bagian utara setiap tahunnya mengalami penurunan 25 cm” demikian dikutip Media AS Vox via liputan 6 pada Sabtu (20/2/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tangkap layar Media AS Vox “Why Jakarta is sinking”

Dampak risiko dari permukaan tanah yang turun bukan hanya dirasakan pada masyarakat di pesisir pantai utara Jakarta,

“namun juga 10 juta penduduknya yang tinggal agak jauh dari utara”. Kata Vox

Vox lebih lanjut menyebut bahwa “sebagian besar kota dan jutaan rumah-rumah yang ada, bisa berada di bawah permukaan air pada 2050.”

Apa yang menyebabkan Jakarta tenggelam?

Vox menyebut bahwa banyaknya pompa yang menyedot air bawah tanah (pada lapisan aquifer) guna memenuhi kebutuhan air penduduk Jakarta terus menerus menguras kapasitasnya. Lapisan aquifer berada di atas batu dan tanah, di mana keduanya bak spons yang berfungsi menyerap air dari permukaan, sekaligus menopang kehidupan yang ada di atas. Akan tetapi, sumber daya air tersebut terus-menerus terkuras dan memungkinkan permukaan tanah dan batuan yang ada di atasnya turun seiring waktu.

“Namun, pembangunan yang terus menerus di Jakarta, di mana lapisan tanah yang luas terus ditutupi oleh beton, mencegah air hujan terserap ke aquifer,” sebut Vox, yang menyimpulkan bahwa hal tersebut kemudian menyebabkan banjir di permukaan.

Persoalan yang Mengakar Sejak Kolonial Belanda

Vox membingkai persoalan banjir Jakarta sebagai masalah yang mengakar sejak 4 abad lamanya

“pada masa di mana Batavia masih berada di bawah administrasi kolonial Belanda.”

Dijelaskan bahwa kolonial Belanda membangun pesisir pantai utara Jakarta seperti Amsterdam, di mana bangunan-bangunan didirikan dekat dengan air. Sejumlah kanal dibangun dan dikelola oleh kolonial untuk mengelola kebutuhan serta debit air di permukiman penduduk. Namun, ketika pertumbuhan populasi terjadi dan kolonial Belanda mulai bermigrasi dari utara ke area selatan Jakarta, pemeliharaan kanal terabaikan. Sehingga, kanal-kanal yang tak terpelihara menjadi momok dan persoalan bagi warga pribumi Batavia.

Sementara di selatan Jakarta, kolonial Belanda membangun pompa air bawah tanah baru untuk memenuhi kebutuhan air mereka. Bingkai persoalan itu berlarut hingga bertahun-tahun lamanya, bahkan hingga sekarang.

“populasi yang meroket … kebutuhan akan air tanah (aquifer) yang meningkat … dan pembangunan yang terus menerus berlangsung,” disebut oleh Vox sebagai pemicu tambahan atas tenggelamnya permukaan tanah serta memicu banjir Jakarta.

Sorotan Media Asing Lain

Pada berita lain, Channel News Asia menyorot banjir Jakarta dalam artikel berjudul “In Focus: The Fight Against Jakarta’s Devastating Yearly Floods”

“Pemerintah Indonesia mengkaji sejumlah opsi untuk meminimalisir banjir yang kian parah, namun ada sejumlah hambatan,” tulis media Singapura itu.

Tangkap layar Channel News Asia “In Focus: The Fight Against Jakarta’s Devastating Yearly Floods”

Sementara Straits Times menyebut dalam beritanya yang berjudul “Floods trigger power outages, evacuations in Jakarta.”

Tangkap layar Straits Times “Floods trigger power outages, evacuations in Jakarta.”

Mengutip antaranews, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, hujan yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu dini hari (20/2/2021) menyebabkan banjir pada 193 rukun tetangga (RT). Sebanyak 1.380 orang harus mengungsi ke lokasi aman. Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, banjir tersebut terjadi di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar