Terancam Dipolisikan, Refly Harun : Rocky Gerung Mengkritik Presiden Jokowi Bukan Personal Jokowi

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun. Foto: Dok Antara.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Rocky Gerung terancam dipolisikan lantaran pernyataannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo tentang revisi UU ITE.

Menanggapi hal ini, Refly Harun menilai pernyataan Rocky Gerung tersebut ditujukan kepada Presiden Jokowi terkait dengan jabatannya sebagai kepala negara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara itu, seseorang dapat merasa sakit hati atau merasa terhina jika ia dikritik sisi personalnya bukan terkait dengan jabatan atau institusinya.

“Dalam konteks ini, menurut saya Rocky sudah sangat cerdas mengatakan Presiden Jokowi, bukan Jokowi sebagai pribadi, tetapi presiden sebagai kepala negara. Kalau presiden sebagai kepala negara ya wajar dikritik, karena dia mengemban amanat rakyat untuk mensejahterakan, untuk mencerdaskan, dan melindungi,” ujar Refly Harun, sbagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 21 Februari 2021.

Oleh karena itu, lanjut Refly, menjadi hal yang wajar jika ada pihak-pihak tertentu yang mengkritik Jokowi dari sisi jabatannya sebagai kepala negara.

Refly pun tidak setuju dengan ucapan Jokowi yang mengatakan Indonesia tidak membutuhkan oposisi.

“Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan pernah mengatakan kita tidak butuh oposisi, karena kita adalah demokrasi Pancasila. Waktu itu konteksnya kalau tidak salah menanggapi masuknya Prabowo di dalam kabinet,” paparnya.

Padahal, tuturnya oposisi adalah vitamin untuk demokrasi, yang mana kritik dari pihak oposisi akan semakin menguatkan demokrasi Indonesia.

Seperti diketahui, bahwa Rocky Gerung melontarkan sebuah pernyataan bahwa apabila oposisi tidak dianggap yang mesti direvisi kalau sudah seperti ini kepala presiden yang harus direvisi bukan UU ITE, dia juga menganggap bahwa Jokowi salah mengartikan Demokrasi.

Namun, pernyataannya ini justru dianggap sebagai bentuk penghinaan kepada presiden lantaran ia menyebut bahwa presiden harus merevisi isi kepalanya.

Pernyataan ini ditanggapi oleh pendukung Jokowi sebagai sebuah penghinaan terhadap kepala negara, mereka bermaksud akan melaporkan Rocky Gerung ke Polisi terkait kasus ini. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *