Nauzubillah! 2 Dosa Besar yang Terus Mengalir Meski Sudah Meninggal Dunia

Ilustrasi dosa besar (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Setiap manusia pasti tidak luput dari lupa maupun salah. Meski demikian, seharusnya manusia yang melakukan kesalahan haruslah segera sadar dan bertobat. Pasalnya  ada beberapa dosa yang tidak terputus dan akan tetap mengalir meski orang tersebut telah meninggal dunia.

Dilansir dari Ringtimes Bali dan kanal Youtube Jamaah Nurul Qolbi, terdapat beberapa dosa yang akan terus mengalir meski orang yang melakukannya telah meninggal dunia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

1. Mempelopori perbuatan maksiat

Orang yang melakukan perbuatan maksiat di hadapan orang lain, kemudian banyak orang yang mengikuti perbuatannya dapat menimbulkan dosa jariyah. Sekalipun orang tersebut tidak mengajaknya untuk mengikutinya.

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW pernah berkata: “Barangsiapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikit pun dosa mereka,” (HR. Muslim).

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa meski orang yang menjadi pelopor kemaksiatan tersebut tidak mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, namun perbuatan tersebut dapat memotivasi orang lain untuk melakukan perbuatan tersebut.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu,” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Mengajak melakukan kesesatan dan maksiat

Orang yang menyeru atau mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan dosa, maka akan mendapatkan pula dosa dari para pengikutnya. Hal ini juga telah dijelaskan oleh Allah SWT yang tertuang dalam Qur’an Surat An-Nahl ayat 25, “Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa yang orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).”

Bahkan, sekalipun orang yang menyuruh orang lain berbuat dosa meski ia sendiri tidak melakukannya. Akan tetapi, orang tersebut mendapatkan dosa dari orang lain yang melakukan apa yang diperintahkannya.

Orang-orang inilah yang akan mendapatkan dosa meski sudah meninggal dunia. Semoga bermanfaat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *