Menyoal Peta Jalan Pendidikan Indonesia : Dari Sekulerisme Menuju Materialisme ?

Menyoal Peta Jalan Pendidikan Indonesia : Dari Sekulerisme Menuju Materialisme ?
ilustrasi : pendidikan indonesia
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Tujuan pendidikan Islam yang hendak dicapai oleh Hasan Langgulung yaitu keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasional; perasaan dan indera. Karena itu pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik, yang meliputi aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif, dan mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir yang ingin dicapai setiap muslim adalah terletak pada rasa patuh dan tunduk secara sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia.

Tujuan pendidikan Zakiah Daradjat dan Hasan Langgulung sejalan dengan tujuan Allah menciptakan manusia dalam firmanNya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS Adz Dzariyat : 56). Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam (QS Ali Imran : 102).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (QS Al Hujurat : 13).

Dengan pilar ketaqwaan dan keterampilan inilah yang telah mengantarkan sistem pendidikan Islam pada puncak peradaban dunia selama berabad-abad. Sistem pendidikan Islam memiliki misi mulia untuk melahirkan generasi yang beriman, bertaqwa, berilmu dan memiliki keterampilan yang mampu memberikan manfaat kebaikan bagi kehidupan manusia seluruhnya. Jadi secara ontologism, epistemologi dan aksiologis, sistem pendidikan Islam lebih unggul dibandingkan dengan sistem pendidikan berbasis sekulerisme dan materialism.

Peradaban suatu bangsa hasil dari sistem pendidikan sekuler atau materialisme adalah peradaban yang mungkin saja maju secara materi atau teknologi, namun rusak secara moralitas. Sementara sistem pendidikan Islam akan melahirkan peradaban yang maju sekaligus mulia. Peradaban sendiri berasal dari kata adab, sementara kata adab berasal dari terminologi Islam.

Berkembangnya agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan, pesatnya perkembangan agama Islam itu, baik di barat maupun timur, pada abad ke-8 sampai 13 Masehi mampu menguasai berbagai peradaban yang ada sebelumnya.

Tak salah bila peradaban Islam dianggap sebagai salah satu peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Bahkan, hingga kini, berbagai jenis peradaban Islam itu masih dapat disaksikan di sejumlah negara bekas kekuasaan Islam dahulu, misalnya Baghdad (Irak), Andalusia (Spanyol), Fatimiyah (Mesir), Ottoman (Turki), Damaskus, Kufah, Syria, dan sebagainya.

Menurut Ma’ruf Misbah, Ja’far Sanusi, Abdullah Qusyairi, dan Syaid Sya’roni dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, setidaknya ada dua sebab dan proses pertumbuhan peradaban Islam, baik dari dalam maupun luar Islam. Dari dalam Islam, perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam itu karena bersumber langsung dari Alquran dan sunnah yang mempunyai kekuatan luar biasa.

Sedangkan, dari luar Islam, peradaban Islam itu berkembang disebabkan proses penyebaran Islam yang dilandasi dengan semangat persatuan, perkembangan institusi negara, perkembangan ilmu pengetahuan, dan perluasan daerah Islam.

Nah sistem pendidikan di Indonesia mestinya berpijak pada visi untuk membangun peradaban agung seperti ini. Pendidikan seharusnya dijadikan jalan keluar untuk memperbaiki karut marut akibat penerapan sistem kapitalisme sekuler di negeri ini. Umat Islam dan segenap bangsa harus mengerti terhadap kondisi negerinya. Kehidupan ideal sebagaimana digambarkan oleh sistem pendidikan Islam seharusnya menjadi cita-cita bersama, diawali dari adanya kesadaran hingga melahirkan gerakan yang tidak pernah berhenti atau terus smenerus.

Islam harus dimaknai sebagai pendekatan atau cara bagi siapapun dalam meraih keselamatan, kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian. Sebaliknya, bukan sebagai beban atau tradisi yang harus dilakukan tetapi dirasakan kurang menyenangkan. Manakala hal tersebut berhasil diwujudkan, maka Islam akan dipandang, bukan saja sebagai agama, melainkan juga konsep peradaban unggul bagi Indonesia yang jaya dengan peradaban mulianya.

Sumber: ahmadsastra

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *