Blak-blakan! Sosiolog Musni Umar: Penyebab Utama Terorisme Adalah Ketidakadilan

Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar menyoroti perkembangan Islam di Rusia. /Instagram.com/@musni_umar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sosiolog Musni Umar berpendapat, penyebab utama adanya gerakan radikalisme dan terorisme adalah ketidakadilan di bidang hukum maupun ekonomi.

Hal itu disampaikan Musni terkait dua aksi teror yang terjadi dalam sepekan ini, yakni bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) dan serangan wanita bersenjata di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sebagai sosiolog yang selalu mengamati fenomena sosial, saya berpendapat bahwa penyebab utama radikalisme dan terorisme adalah ketidakadilan,” kata Musni dalam tulisannya berjudul ‘Sumber Radikalisme dan Terorisme: Ketidakadilan, Apa Yang Harus Dilakukan?’.

Soal ketidakadilan di bidang hukum sebagai penyebab munculnya radikalisme dan terorisme, Musni mencontohkan kasus kerumunan yang menjerat mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).

“Dalam bidang hukum, sangat banyak yang melanggar protokol kesehatan, tetapi yang ditangkap hanya Habib Rizieq Syihab dan pentolan FPI,” ungkap Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta itu.

Berikut tulisan lengkap Musni Umar, dikutip dari websitenya, arahjaya.com, Jumat (2/4/2021).

Berbagai macam analisis yang dikemukakan tentang penyebab adanya masyarakat yang nekat bom bunuh diri atau menyerang Markas Besar Polri, sebagai sosiologis saya menolak pernyataan yang mengatakan pintu masuk radikalisme dan terorisme adalah Wahabi dan Salafi.

Sebagai sosiolog yang selalu mengamati fenomena sosial, saya berpendapat bahwa penyebab utama radikalisme dan terorisme adalah ketidakadilan.

Dalam bidang hukum, sangat banyak yang melanggar protokol kesehatan, tetapi yang ditangkap hanya Habib Rizieq Syihab dan pentolan FPI. Sementara para calon kepala daerah yang mengikuti Pilkada, mereka yang sedang berkuasa dan pendukung kekuasaan tidak dikenai sanksi hukum melanggar protokol kesehatan seperti HRS dan para pentolan FPI. Sikap tidak adil dalam penegakan hukum sangat menyakiti hati para pendukung HRS dan masyarakat yang sadar hukum dan keadilan.

Selain itu, ketidakadilan dalam bidang ekonomi yang luar biasa menyolok. Sekelompok menguasai ekonomi yang kemudian berkolaborasi dengan penguasa dan mendapat perlindungan dan perlakuan istimewa. Ketidakadilan semacam ini telah menjadi pengetahuan umum masyarakat.

Mereka yang tidak berpikir panjang atau sumbu pendek, ada yang memilih bom bunuh diri atau menyerang Markas Polisi untuk melawan ketidakadilan.

Perbuatan radikal dan teror harus diakhiri dalam melawan ketidakadilan karena tidak akan pernah menang. Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan? Gunakan hak suara dalam pemilu. Pilih pemimpin dan partai yang benar.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *