Tidak Tergerus Jaman, Profesi Yang Sudah Langka Namun Sesekali Dibutuhkan, Hasilnya Lumayan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Pekerjaan sebagai tukang servis termos air panas keliling mungkin satu dari sekian pekerjaan yang tidak terimbas Covid-19 atau teknologi.

Itu dialami Udin (49) warga Desa Leuwilaja, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka yang setiap hari keliling kampung di Kabupaten Majalengka dan Sumedang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setiap hari Udin berangkat pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 16.00 WIB atau menjelang magrib jika jarak wilayah yang didatanginya lumayan jauh, dengan membawa penghasilan dari jasa servis cukup untuk membiayai hidup keluarganya.

“Saya sudah 20 tahun lebih usaha servis termos,” ungkap Udin.

Itu berawal dari tabung termos yang ada di rumahnya rusak, kemudian berupaya mengganti dengan yang lain.

Sejak itu tetangganya meminta agar termosnya yang rusak juga diganti tabungnya karena pecah.

Karena banyak yang meminta bantuan jasanya, hingga akhirnya dia membawa termos bekas keliling kampung, yang ternyata usahanya bisa diandalkan untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

Kini dia terus keliling membawa sejumlah tabung kaca termos serta casing termos dengan cara dipikul mencari warga yang butuh jasa servis sambil membeli termos bekas yang sudah tidak dipergunakan pemiliknya, dengan harga antara Rp 7.500-Rp 10.000.

“Untuk jasa servis termos, kalau ganti cassing atau tabung kaca Rp 20.000 per buah, kalau hanya ganti penutup dalam cukup Rp 5.000. Jika terlalu mahal sulit laku juga,” kata Udin.

Setiap harinya Udin terus berkeliling kampung sambil memikul termos bekas ke berbagai wilayah di Kabupaten Majalengka, atau terkadang keperbatasan wilayah Sumedang seperti Tomo, Cijeungjing dan wilayah lainnya.

Dalam sehari dia bisa punya penghasilan hingga Rp 200.000 hingga Rp 250.000 tergantung banyaknya warga yang melakuan servis.

Untuk menyervis satu buah termos nampak cukup mudah hanya butuh beberapa menit saja.

“Ya tapi dapat Rp 30.000 atau Rp 50.000 juga pernah. Penghasilan tergantung rijki,” kata Udin yang membawa sejumlah peralatan servis berikut alat pembersih kerak yang biasa menempel di termos, seperti kawat pembersih, pisau, guntung, obeng dan sebagainya agar termos begitu selesai di servis kembali nampak bagus, setidaknya lebih bersih.

Servic termos air panas ini masih banyak dilakukan sejumlah warga di Majalengka, itu menunjukan bahwa termos masih banyak dipergunakan warga yang belum beralih ke dispencer.

Empat dan Tati warga Komplek KPU, Blok Giriasih, Kelurahan Majalengka Wetan, berupaya memanfaatkan tukang service termos keliling tersebut ketika termos airnya rusak, mereka tidak berupaya membeli baru atau mengganti dengan yang lebih moderen dan lebih praktis. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *