Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Mencari cara, agar eksistensinya tetap ada. Perjuangan setiap manusia. Dalam ragam lini kehidupan yang beraneka. Ada yang yang mencari cara eksistensi keluarganya terjaga.
Ada yang mencari cara eksistensi rezeki dan usaha tetap survive dalam segala suasana. Ada mencari yang mencari cara, eksistensi amalnya bertahan lama. Pula ada, yang mencari cara menjaga eksistensi lembaga, yang dipunya.
Ada juga yang mencari cara, eksistensi ibadah dan ilmunya lestari sepanjang masa. Alangkah sibuknya proses yang menjadi hajat semua. Tak tau yang jelas kepada sasaran tepat mengena.
Dan datanglah Al Qur’an sebagai pelita. Agar tak berjalan kehidupan, sebatas mengira. Dan dampak panjangnya juga sebatas menyangka. Tak akan sama, yang melihat saat berjalan dengan yang buta.
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling tepat dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka ada balasan yang besar”. (QS Al Isra : 9 )
Kenapa para sahabat dahulu kala. Setiap hari dengan 2/3 jam Al qur’an dibaca ditempa ?!.
Kenapa muslimin dihasung agat Al Qur’an dihafal diluar kepala ?!
Dan kenapa, saat Al Imam As Syafii dengan sebuah pertanyaan ditanya.
Tidak tau apa yang menjadi jawaban sempurna. Beliau minta ijin waktu 3 hari tak kemana – mana. Kecuali hanya untuk sholat fardu sahaja. Ternyata beliau khatamkan 8 kali, luar biasa.
Jika, ketepatan sasaran di setiap lini kehidupan sesuatu yang remeh dan sederhana. Abaikanlah Al qur’an untuk dibaca. Dan sejarah sudah mengajarkan bicara.
Namun, bila membaca Al qur’an, sesuatu dalam ketepatan yang istimewa. Jangan abaikan sesaatpun sebagai cara sempurna !!…
