Masyarakat Khawatir Dengan Risikonya, Malaysia Hentikan Vaksin AstraZeneca, Indonesia Bagaimana?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Malaysia memutuskan untuk tidak menggunakan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional.

Alasannya, pemerintah negara itu menitikberatkan pada kekhawatiran masyarakat dan risiko vaksin asal Inggris tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah belum memiliki rencana untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi Covid-19.

“Saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk memberhentikan vaksinasi ini (AstraZeneca), demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin,” kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (29/4/2021).

Wiku juga mengatakan, hingga saat ini, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan vaksin AstraZeneca masih dalam kategori ringan.

“Kemunculan efek negatif dari AstraZeneca mengingat kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan,” ujarnya dikutip kompas.com.

Dikutip Kontan.co.id, Malaysia tidak lagi menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional.

Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan, meskipun para ahli menemukan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risiko penggumpalan darah, Pemerintah Malaysia juga memperhatikan kecemasan publik dan keraguan atas vaksin itu.

“Dalam hal ini, Dr Adham (Menkes Malaysia) dan saya telah membahas secara mendalam tentang penggunaan vaksin AstraZeneca. Kami tidak ingin menyia-nyiakan vaksin yang efektif dan aman ini,” katanya, seperti dikuti Channel News Asia.

“Tetapi, pada saat yang sama, kami memahami bahwa pada periode ini mungkin ilmu pengetahuan dan fakta tidak dapat mengatasi ketakutan masyarakat dan berita bohong yang sudah menjadi viral,” ujar dia.

“Setelah berdiskusi, kami menyepakati langkah proaktif yang memungkinkan kami tetap menggunakan vaksin AstraZeneca terlebih dahulu, sekaligus mengatasi rasa takut dan khawatir masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca yang notabene tidak berbasis sains,” ungkap Khairy.

Dia menyebutkan, pusat vaksinasi khusus yang mendistribusikan vaksin AstraZeneca akan dibuka, dan vaksin tersebut tidak akan digunakan di pusat vaksinasi utama.

“(Vaksin) ini akan kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta yang ada terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di Puskesmas khusus untuk penyuntikan vaksin,” katanya.

Pemerintah Malaysia akan mengalihkan 268.600 dosis awal vaksin AstraZeneca ke Selangor dan Kuala Lumpur. Khairy telah berbicara dengan menteri utama Selangor untuk membuka pusat vaksinasi khusus untuk mendistribusikan vaksin AstraZeneca. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *