Daftar Donatur Palestina
Hajinews – Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, penerapan lockdown penuh di Malaysia mulai 1-14 Juni mendatang menjadi rekomendasi pemerintah setempat untuk atasi lonjakan Covid-19.
Namun demikian, dilansir idxchannel dari FreeMalaysiaToday, Muhyiddin juga menjelaskan bahwa pemerintah juga akan mengalokasikan dana sebanyak setengah triliun ringgit atau RM5000 miliar dalam langkah-langkah dukungan untuk menopang ekonomi.
“Kita bisa tutup semua sektor ekonomi, tapi ketika kita buka kembali, sistem juga bisa goyah karena kita harus buka kembali, dimana pemerintah juga akan memberikan bantuan, moratorium dan lain-lain. Bisakah pemerintah membayar ini? Bisa, tapi tidak sebanyak itu,” jelasnya.
Dia mengatakan kementerian kesehatan telah mengatakan penguncian total adalah tindakan terbaik yang harus dilakukan. Namun, pemerintah mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan dan jam kerja, serta memberlakukan aturan tinggal di rumah dan bekerja dari rumah yang lebih ketat.
Muhyiddin mencatat bahwa pemerintah telah menghabiskan RM340 miliar tahun lalu dalam enam paket stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian.
“Itu bukan jumlah yang kecil, tidak pernah terjadi di negara ini. Kami menggunakan 20% dari produk domestik bruto negara untuk membantu masyarakat. Inilah yang harus dipahami masyarakat. Kalau kita melakukan itu (menutup semua sektor ekonomi), kita akan mendapat masalah besar, maka negara tidak akan bisa pulih, ”ujarnya dalam wawancara khusus dengan media, menurut Bernama.
Muhyiddin juga mengatakan penutupan semua sektor ekonomi dari 18 Maret hingga 3 Mei tahun lalu menyebabkan kerugian sekitar RM2,4 miliar sehari.(dbs)
