Hikmah Malam : Maksiat Lisan yang Membinasakan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Islam sangat menaruh perhatian pada aktivitas lisan agar setiap Muslim tidak binasa hanya karena lisannya yang tidak dijaga. Segala sesuatu yang diucapkan oleh lisan maka menjadi tanggung jawab orang tersebut.

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS Qaf ayat 18). Rasulullah SAW bersabda:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“Seorang hamba berbicara satu kalimat dari yang dibenci Allah, bisa membuatnya tergelincir ke dalam neraka Jahanam.” (HR Bukhari)

Islam memberikan rambu-rambu mengenai berbagai hal yang dilarang diucapkan oleh setiap Muslim. Dan berikut ini, adalah 20 jenis ucapan lisan yang dapat membinasakan setiap Muslim:

1. Membicarakan sesuatu yang bukan menjadi urusannya

Ini menjadi salah satu hal yang membinasakan seorang Muslim jika dilakukan. Seorang Muslim sangat mungkin membicarakan sesuatu yang sebetulnya tidak menjadi urusannya. Atau mencari informasi yang sebetulnya tidak penting.

Termasuk membuang-buang waktu dengan membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Karena itu, ketika seorang Muslim diam terhadap hal tersebut, maka ia terhindar dari dosa. Setiap Muslim harus berhati-hati dalam menjaga lisannya dari pembicaraan yang tidak berguna, dan membiasakan diri berdiam dari hal-hal yang tidak menyangkut dirinya.

إنَّ من حُسْنِ إسلامِ المرءِ تَركَهُ ما لا يَعْنِيهِ
“Sesungguhnya di antara kebaikan seorang Muslim itu ialah meninggalkan apa yang tidak menjadi urusannya.” (HR Tirmidzi)

2. Mengutuk

Mengeluarkan kata-kata yang mengutuk atau melaknat berarti menjauhkan diri dari rahmat Allah SWT. Karena itu, tidak boleh menggunakan kata-kata laknat pada apapun, baik itu kepada manusia, binatang, benda mati, suatu kelompok atau orang tertentu. Sebab, semuanya itu tercela dan dilarang.

Seorang Muslim tidak boleh membiasakan lisannya mengucapkan kata-kata yang mengutuk. Rasulullah SAW bersabda:

ليس المؤمنُ بطعَّانٍ ولا بلعَّانٍ
“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan mengeluarkan ucapan yang kotor.” (HR Tirmidzi)

3. Melebih-lebihkan atau mengulang perkataan

Islam mengajarkan untuk tidak mengucapkan kata-kata secara berlebihan termasuk mengulang-ulang perkataan tanpa ada manfaat. Seorang Muslim diharuskan untuk menjaga lisan agar tidak berbicara dengan meluap-luap. Maka hendaknya bicara secukupnya sesuai yang dibutuhkan. Rasulullah SAW bersabda:

طُوبَى لِمَنْ أَمْسَكَ الْفَضْلَ مِنْ لِسَانِهِ، وَأَنْفَقَ الْفَضْلَ مِنْ مَالِهِ ”
Beruntunglah mereka yang mampu menahan lidahnya dari berbicara yang melebihi porsinya dan mau membelanjakan kelebihan dari harta yang dimilikinya di jalan Allah.” (HR Tirmidzi)

4. Membicarakan kebatilan

Seorang Muslim hendaknya tidak membicarakan kebathilan seperti masalah wanita, berbagai bentuk maksiat, dan kezaliman yang dilakukan pemimpin. Termasuk juga membicarakan tentang kepalsuan, bidah, dan doktrin agama yang rusak. Semua ini bersumber dari rusaknya lisan seseorang sehingga harus dijauhi seorang Muslim. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ خَطَايَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ خَوْضًا فِي الْبَاطِلِ
“Manusia yang paling besar dosanya di Hari Kiamat adalah orang yang paling banyak berbicara hal yang batil.” (HR Al Iraqi)

5. Ghibah

Ghibah adalah menyebut-nyebut kesalahan seseorang saat orang yang dibicarakannya itu tidak ada. Pelaku ghibah menyalah-nyalahkan orang yang dibicarakannya, baik pada sisi akhlaknya, fisiknya, keturunannya, perbuatannya, perkataannya, agamanya, atau sesuatu yang tidak disukainya. Walaupun yang dibicarakannya benar, tetap itu termasuk ghibah.

Ghibah juga bisa artikan sebagai perbuatan di mana ada seseorang atau lebih yang berbicara di belakang orang yang sedang dibicarakan. Bentuknya bisa berupa tindakan, sindiran, senyum tersembunyi, atau saling memandang. Allah SWT memberi peringatan terkait perbuatan ghibah melalui surat Al Hujuraat ayat 16.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *