Keren! WHO: Indonesia Negara Nomor 2 Terbanyak Vaksinasi Covid-19 di Kawasan SEARO

Presiden Jokowi Suntik Vaksin (siaran Kemkominfo tv)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah cakupan vaksinasi covid-19 terbanyak di kawasan South East Asian Region Office (SEARO). Indonesia dinilai negara yang beruntung karena sudah melakukan vaksinasi covid-19 sejak dini.

“Jumlah cakupan vaksinasi covid-19 Indonesia tercatat terbanyak kedua di antara negara-negara dalam kawasan SEARO atau South East Asian Region Office,” kata dr Olivia Silalahi MSc, immunization officer WHO Indonesia, dalam siaran Dialog Produktif Semangat Selasa: Perkembangan Vaksin di Indonesia yang disiarkan di FMB9ID_IKP, Selasa (8/6/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ia menambahkan, posisi pertama diduduki India. Hal ini karena negara tersebut merupakan distributor vaksin covid-19 dan jumlah penduduknya jauh lebih banyak dibandingkan Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri mencatat per 8 Juni 2021, sebanyak 18.260.482 dosis pertama sudah diberikan kepada tiga kelompok prioritas dengan detail tenaga kesehatan (1.524.540), petugas publik (13.069.266), dan lansia (3.603.093).

Sementara itu, tidak bisa dimungkiri bahwa cakupan vaksinasi kedua masih di bawah dosis pertama yaitu 11.356.025 dengan rincian tenaga kesehatan sebanyak 1.393.951, petugas publik (7.613.387), dan lansia (2.347.490).

Total sasaran vaksinasi covid-19 sendiri sebanyak 40.349.049. Hingga hari ini dosis pertama hampir menembus 50 persennya, sedangkan dosis kedua masih di angka 28,14 persen.

Harapan makin banyak masyarakat yang divaksin pun makin besar, terlebih edukasi mengenai pentingnya vaksinasi terus disuarakan banyak pihak.

Menurut Guru Besar Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Pratiwi Pudjilestari Sudharsono PhD SpMK(K), hal terpenting masyarakat terus dibekali edukasi dan dijauhi informasi hoaks.

“Masih adanya masyarakat yang tidak percaya dengan vaksinasi karena mereka mungkin tersesat dalam berita hoaks. Maka itu, penting sekali untuk masyarakat mencari informasi dari sumber terpercaya dan jika ragu, bisa bertanya ke ahlinya langsung,” katanya.

Ia menyatakan masih adanya kelompok yang belum divaksin karena mereka hanya menangkap informasi efek samping dari vaksin, tidak mempelajarinya secara utuh.

“Jadi, kebanyakan dari mereka yang belum atau tidak mau divaksin karena tahu ada efek samping dari vaksin. Yang awalnya tubuh mereka bugar, nanti takut malah demam atau gejala lainnya. Padahal, sejauh ini efek samping vaksin tergolong ringan dan manfaat yang didapat jauh lebih besar dari efek sampingnya,” pungkasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *