Penelitian Simpulkan Penyakit Jantung Jarang Dialami Orang yang Taat Beragama, kok Bisa?

Penelitian Simpulkan Penyakit Jantung Jarang Dialami Orang yang Taat Beragama
Penelitian Simpulkan Penyakit Jantung Jarang Dialami Orang yang Taat Beragama. Foto/ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Mungkin tak banyak yang mengira jikalau rupanya taat beragama ada hubungannya dengan kondisi jantung seseorang.

Sebagian orang akan berpikir bahwa hal ini termasuk mengada-ada, tetapi sebagian lainnya mungkin akan percaya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dilansir dari BBC pada Kamis, 17 Juni 2021, disebutkan bahwa pada tahun 1960-an, serangkaian penelitian menyimpulkan bahwa penyakit jantung lebih jarang dialami oleh orang yang taat beragama.

Penelitian berikutnya memperpanjang temuan ini, termasuk makalah tahun 1996 yang menemukan bahwa tingkat kematian di kalangan sekuler dua kali lebih tinggi dibanding kalangan yang taat beragama.

Untuk itu, tampaknya keyakinan agama memang bisa memberikan manfaat kesehatan. Namun, bagaimana bisa?

Sebagai penyederhanaan, kita bisa mengambil contoh dalam dunia keolahragaan terkait hubungan orang yang taat beragama dengan kesehatan jantung.

Misalnya dalam pertandingan olahraga sepak bola, sejumlah pemain tentu saja meiliki keyakinan alias beragama.

Lantas apakah keyakinan agama memperkuat kinerja olahraga mereka? Inilah pertanyaan yang ditelusuri oleh Matthew Syed.

Beberapa pesepak bola terkenal terkadang terlihat membuat gerakan tanda salib atau melakukan tindakan lainnya yang mencirikan suatu agama tertentu ketika masuk lapangan.

Agama mereka memang berbeda-beda, tetapi mereka menegaskan bahwa keyakinan masing-masing memberikan berkah.

Seperti misalnya yang dikatakan Ali menjelang pertandingan melawan George Foreman pada 1974, “Bagaimana mungkin saya kalah selagi Allah di pihak saya?”

Kendati demikian, bagi orang-orang atheis, tentu saja hal-hal seperti ini hanya akan dianggap sebagai khayalan belaka.

Akan tetapi, sangat mungkin mengesampingkan isu apakah Tuhan ada atau tidak dan amati saja dampak keyakinan pada Tuhan terhadap kinerja.

Inilah yang dilakukan Jeong-keu Park dari Universitas Seoul pada tahun 2000 dengan mempelajari kinerja para atlet Korea Selatan.

Ia mendapati bahwa doa bukan hanya faktor penting dalam mengatasi rasa grogi, tetapi juga dalam mencapai kinerja puncak yang tentunya melibatkan kesehatan jantung.

Satu kutipan salah seorang peserta dalam penelitian Park memperkuat temuan itu:

“Saya selalu menyiapkan pertandingan dengan doa. Saya menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan tanpa ragu. Doa membuat saya tenang dan lebih yakin dan saya melupakan ketakutan pada kekalahan. Hasilnya, permainan menjadi bagus.”

Nah, sekarang, pertanyaannya adalah bagaimana mungkin itu terjadi?

Kita bisa melihat jawabannya dalam salah satu misteri psikologi yang paling mengherankan, yaitu efek plasebo yang merupakan fenomena mengejutkan para dokter sejak Theodor Kocker yang melaksanakan 1.600 operasi tanpa bius di Bern, Swiss, pada tahun 1890-an.

Semua ini terkait dengan keyakinan pada keberadaan pertolongan Tuhan. Hasil dari penelitian atlet Korea Selatan pun terulang berkali-kali dan tidak hanya terjadi di satu-dua keyakinan agama di mana para atlet yakin bahwa Tuhan bisa membantu kinerja di lapangan olahraga.

Sumber: makassar

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar