Murung dan Bersedih, Anies Baswedan Dekati Warganya yang Sedang Duduk Menangis

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nampak bersedih saat mendekati warganya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kembali murung dan bersedih dengan kondisi masyarakat ditengah pandemi Covid-19 yang kian melonjak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Terlebih dengan banyaknya korban yang direngut oleh adanya pandemi Covid-19 yang membuat Anies Baswedan menangis.

Merasa teriris dengan kondisi masyarakat ditengah pandemi yang telah merenggut banyak nyawa.

Anies Baswedan mengunjungi makam, dan mendekati salah satu warga yang turut kehilangan kelurganya yang meninggal karena Covid-19.

Bahkan lebih dari itu, Gubernur DKI Jakarta tersebut mendengarkan cerita salah satu warganya tersebut.

Peristiwa tersebut terlihat dari unggahan @info_jakartatimur pada Jumat, 16 Juli 2021.

“Mengitari makam. Berdua. Perempuan berkerudung. Laki-laki berjaket ojol dengan kopiah putih. Berjongkok, tangan menengadah. Lantunan doa terdengar pelan,” ucap Anies, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam postingan yang diunggah di akun Instagram @info_jakartatimur pada Jumat, 16 Juli 2021.

Dalam tugasnya saat mengunjungi makam, Anies Baswedan yang melihat warganya yang tengah berdoa didepan makam, ikut mengaminkan doa yang mereka panjatkan.

“Saya datangi dan duduk melingkar bersama mereka. Ikut mengamini doa mereka,” sambungnya.

Kemudian, pada saat Anies selesai ikut berdoa dengan antusias Gubernur DKI Jakarta tersebut mendengarkan cerita warganya itu.

“Usai doa, ibu berkerudung bercerita, “Ini makam Ayah. Kalau makam Emak di sebelah sana,” sambil menunjuk sisi barat, 50-an meter jaraknya. Di makam Ibunya, juga sedang dikelilingi cucu dan anggota keluarga lain,” kata Gubernur DKI Jakarta.

Tak kuasa menceritakannya, Anies menegaskan jika warganya tersebut menangis.

“Air matanya terus mengalir, kerudung merah itu telah basah jadi penyeka air mata. “Yang berat tu, Pak, kami nggak bisa nemenin di akhir-akhir Ayah. Nggak bisa ngebimbing. Nggak bisa mandiin. Kami cuma bisa ke sini sesudah Ayah dikubur.” Ia anak sulung. Lelaki berjaket ojol, dia adiknya,” pungkas Anies bercerita.

Tak hanya selesai dari satu kuburan saja, nampaknya warga yang dijempui Anies tersebut berpindah tempat ke tempat kuburan ibunya.

“Tak lama kemudian, mereka pindah ke kubur ibunya. Saya menyusul. Saat mendekat, terdengar suara lembut lantunan ayat suci Al-Quran. Kami menyimak, sampai ia selesai. Terucap amin berulang kali. Tangan kanan memegang kitab di dada dan tangan kiri membasuh muka,” sambungnya Anies Bercerita.

Dalam berpindahnya ke makam sang ibu, seorang anak yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya itu mengatakan jika Ibu dan Ayahnya meninggal dengan jangka waktu 7 hari. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *