Daftar Donatur Palestina
Jakarta, Hajinews.id – Seorang pakar wabah dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengkritik kebijakan aparat yang akan menempelkan sebuah stiker di rumah warga yang belum melakukan vaksin.
Melansir Kumparan pada Kamis, 12 Agustus 2021, Polda Metro Jaya menggenjot target vaksinasi 100 persen di DKI Jakarta.Data dari Polda Metro Jaya melaporkan bahwa masih ada 300 ribu warga DKI yang belum divaksin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan penanda berupa stiker di depan rumah bagi warga yang belum melakukan vaksin.
Melihat hal tersebut, Pandu Riono mengatakan bahwa langkah aparat untuk memberikan penanda berupa stiker tersebut kurang cerdas.
Menurut Pandu, hal yang terbaik untuk menggenjot program vaksinasi agar bisa mencapai target yang diharapkan yakni melakukan edukasi dan komunikasi tentang manfaat vaksin.
pandu mengatakan bahwa pihak aparat harus mampu membuat warga merasa terpanggil dan bangga telah melakukan vaksin.
“Cara menandai dengan stiker itu cara yang tidak bijak dan cerdas,” tulis Pandu dalam keterangannya di Twitter, Kamis, 12 Agustus 2021.
“Perlu edukasi dan komunikasi ke publik tentang manfaat vaksinasi secara terus menerus,” sambungnya.
“Ajak masyarakat untuk terpanggil dan merasa bangga sudah divaksinasi,” tutupnya.
Seperti yang terlihat, beberapa warganet juga berkomentar terkait unggahan tersebut.
“Harusnya yang ditempeli stiker di rumahnya yang belum dapat bansos, biar segera turun tu bansos ke rumahnya. Edyan bener aturan2 konyol ini,” komentar MalikAlexandrina.
“Ini seperti dibully secara halus, gimana sih kok caranya gak cerdas sama sekali,” komentar Jus Nanas.
“Tingkat kepercayaan masyarakat rendah, menekan adalah jalan pintas,” komentar gunadi taufiq.
